Sukhoi Jatuh Diduga Kuat Human Error

Nasional / 11 May 2012

Kalangan Sendiri

Sukhoi Jatuh Diduga Kuat Human Error

daniel.tanamal Official Writer
5501

Faktor human error diduga kuat menjadi sumber jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 Rusia di Tebing Gunung Salak, Cidahu, Kabupaten Bogor kemarin Rabu (9/5). Dugaan tersebut tentunya baru bisa dipastikan setelah penemuan kotak hitam pesawat.

Dugaan itu disampaikan mantan pilot Merpati Airlines Ronny Rosnadi yang memiliki catatan 33.000 jam terbang. "Saya menduga kuat, sumber kecelakaan pesawat ini human error," ujar Ronny, Kamis (10/5).

Dirinya kemudian menjelaskan sejumlah perangkat peringatan dini pada pesawat. Peringatan dini tersebut antara lain minimum obstacle clearance altitude (MOCA), minimum off route altitude (MORA), dan theater airborne warning system (TAWS) versi baru ground proximity warning system (GPW).

MOCA adalah sistem pemberitahuan tentang ketinggian minimum pesawat pada radius lokasi tertentu. Sistem ini ada, baik di perangkat pesawat, maupun radar pembimbing. "Saya sendiri heran, mengapa pilot minta izin turun ke ketinggian 6.000 kaki. Itu sudah melanggar MOCA di kawasan tersebut karena MOCA di sana sekitar 11.000 kaki. Seharusnya pesawat turun di kawasan pantai selatan Pangandaran. Kawasan ini jauh lebih aman," ucap Ronny.

Sejumlah faktor human error tersebut dintaranya adalah psikis pilot yang sedang labil. Ataupun kemungkinan lain, terjadinya down draft, atau tiupan angin karena pergantian musim yang membuat pesawat jatuh. "Bisa over convidence, atau sedang fatigue. Pilot kan sedang melakukan penerbangan promosi, dan itu melelahkan. Bisa jadi pandangan pilot terhalang kabut tebal yang tidak ia duga datangnya," ujar Ronny.

"Dengan asumsi semua perangkat peringatan dini bekerja, saya menduga, kecelakaan ini terjadi karena human error. Kita tunggu kotak hitam itu berbicara apa mengenai kecelakaan pesawat ini," tandasnya.

Sumber : kompas.com - dpt
Halaman :
1

Ikuti Kami