Anggota Dewan Terkejut Banyak Anak Putus Sekolah

Nasional / 2 May 2012

Kalangan Sendiri

Anggota Dewan Terkejut Banyak Anak Putus Sekolah

Budhi Marpaung Official Writer
4826

Sejumlah anggota DPRD Parepare dari Komisi II memperlihatkan wajah tak percaya saat mengunjungi kawasan Lontange, Kelurahan Ujung Sabbang, Kecamatan Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan, Rabu (2/5).

Seperti dikutip dari Kompas Online, para anggota dewan begitu terkejut mendapati puluhan anak usia 8-15 tahun yang sudah tidak lagi bersekolah. Kebanyakan dari mereka mengaku tak memiliki dana untuk meneruskan pendidikan.

"Saya tidak menyangka, jumlah anak putus sekolah di Parepare sebegini besarnya. Ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya Dinas Pendidikan yang kecolongan, tapi juga kita di DPRD kecolongan," ujar Kaharuddin Kadir anggota DPRD Parepare yang memimpin rombongan komisi II tadi.

Kaharuddin menyatakan, seharusnya Dinas Pendidikan setempat melakukan pemantauan di sejumlah daerah, dan segera memberikan solusi atas persoalan semacam ini. "Kalau kita lihat dari hasil laporan Dinas Pendidikan kepada dewan, mereka sering melaporkan yang tidak sesuai dengan hasil temuan kami di lapangan," kata Kaharuddin.

Oleh karena itu, lanjut Kaharuddin, Komisi II akan membuka posko pengaduan di kelurahan tersebut. Posko ini berguna bilamana masih ada aduan dari masyarakat tentang adanya anak yang tak bersekolah. "Kita selaku anggota dewan, merasa malu, karena kita punya pendidikan gratis hingga 9 tahun, tidak lagi ada alasan buat anak-anak usia SD hingga SMP yang tidak mengenyam pendidikan, karena mereka adalah masa depan bangsa," tegas Kaharuddin.

Sementara itu, melalui komunikasi via telepon, Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare Mustafa Mappangara menyatakan akan menindaklanjuti temuan anggota Komisi II DPRD Parepare tersebut. "Terkait hal ini, kami akan segera menindaklanjuti dan segera menginformasikan ini kepada kepala sekolah, tempat anak-anak ini berhenti sekolah," ujar Mustafa.

Apa yang terungkap diatas sebenarnya banyak terjadi juga di berbagai wilayah di Indonesia dan hal ini tentu sebuah fakta yang menyesakkan hati. Namun harus diakui jika persoalan anak putus sekolah diserahkan seluruhnya kepada pemerintah (baik pusat maupun daerah) tentu tidak adil. Sebagai rakyat Indonesia, kita perlu mengambil bagian juga untuk mengatasi masalah ini, entah sebagai orang tua asuh, relawan pendidikan, ataupun yang lainnya.

Apapun yang Anda kerjakan untuk permasalahan tersebut tentu memberi dampak positif bagi pendidikan di Indonesia. Oleh sebab itu, mari kita bekerja semua untuk menjadikan generasi anak-anak kita, generasi yang takut akan Tuhan dan cerdas.

Baca juga:

Bosan Ditanya "Kapan Kawin?" Begini Jawabnya!

Engkau Didalamku

Suami Belajar Mendengar, Istri Belajar Berkata-kata

Sumber : kompas.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami