Hasil Survei: Uang Sangat Pengharuhi Kebahagiaan

Nasional / 18 April 2012

Kalangan Sendiri

Hasil Survei: Uang Sangat Pengharuhi Kebahagiaan

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4344

Sejak manusia mengenal uang sebagai alat tukar, manusia tidak pernah lepas dari uang. Bahkan dalam sebuah riset yang dilakukan di Amerika Serikat oleh lembaga Marist Institute  for Public Opinion diungkapkan, walaupun bukan penentu tapi uang bisa mempengaruhi kebahagiaan seseorang.

Penelitian ini menemukan bahwa gaji tahunan sebesar USD 50 ribu menjadi titik kritis penting dalam menentukan kebahagiaan dan kepuasan pribadi. Terjadi perbedaan besar kepuasan antara keluarga yang memiliki pendapatan kurang dari USD 50 ribu dan sama atau diatas USD 50 ribu. Tingkat kepuasan itu menyangkut perumahan, hubungan dengan teman dan kepuasan secara keseluruhan dengan kehidupannya.

"Uang tidak dapat langsung membeli kebahagiaan, tetapi penelitian kami jelas menunjukkan bahwa itu adalah faktor penting dalam kepuasan dengan kualitas hidup," kata Paul Hogan, ketua dan pendiri Home Instead Senior Care, sebuah perusahaan yang menyediakan perawatan di rumah bagi manula dan yang memprakarsai survei.

Terlepas dari tingkat pendapatan, survei yang dilakukan lewat telepon ini juga menemukan bahwa 64 persen orang Amerika telah mengalami kesulitan keuangan pada tahun lalu. Survei tersebut juga menemukan bahwa dalam satu tahun terakhir, 57 persen mengurangi pengeluaran; 26 persen menunda pensiun; 17 persen memiliki kesulitan membayar perawatan medis; 14 persen memiliki kesulitan membayar hipotek mereka; dan 12 persen memiliki kesulitan untuk membayar obat resep.

Uang diciptakan sebagai alat tukar untuk memudahkan kegiatan ekonomi, jadi seharusnya uang tidak menjadi hal krusial untuk menentukan kebahagiaan seseorang, karena sebelum ada uang pun manusia bisa bahagia. Firman Tuhan mengingatkan bahwa kita harus mencukupkan diri kita dengan apa yang kita miliki, karena Tuhanlah yang akan memelihara kita.




Sumber : tempo/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami