Demi Kejar Geng Motor, Polisi dan TNI Operasi Gabungan

Nasional / 15 April 2012

Kalangan Sendiri

Demi Kejar Geng Motor, Polisi dan TNI Operasi Gabungan

Puji Astuti Official Writer
4118

Tindakan brutal geng motor yang telah membuat wilayah DKI Jakarta tercekam dan warga merasa tidak aman direspon oleh pihal Polda Metro Jaya dengan melakupan operasi gabungan bersama pihak TNI.

"Jumat (13/4/2012), kan, sudah diawali dengan operasi gabungan dari Polda, Polres Jakarta Pusat, Polres Jakarta Utara, Garnisun, dan POM AL. Sabtu sampai beberapa hari ke depan Polda memerintahkan ke seluruh polres untuk giat patroli," demikian jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Minggu (15/4).

Selanjutnya, setiap malam rencananya satu kompi atau 100 personil gabungan Polisi dan TNI akan melakukan patroli di setiap polres. Dari 100 personil tersebut terdiri dari 75 personil polisi dan 25 personil TNI baik dari Koramil atau Kodam.

Munculnya aksi penyerangan geng motor di duga berawal dari tewasnya  Klasi Arifin, yang merupakan staf Armada RI Kawasan Barat atau Armabar TNI AL karena ditusuk oleh sekelompok geng motor pada 31 Maret 2012 dini hari. Setelah itu, pada 7 April 2012 puluhan pemuda menyerang anggota geng motor di Jalan Danau Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Peristiwa yang diduga aksi balas dendam tersebut menewaskan satu orang, yaitu Soleh dan dua orang lainnya luka berat.

Esok harinya, 8 April, penyerangan terjadi kembali di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran dimana empat orang mengalami luka bacok diserang oleh sekelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat putih. Kejadian serupa terulang kembali pada Jumat, 13 April dini hari. Saat itu ratusan pria menggunakan kendaraan bermotor melakukan penyerangan di delapan lokasi berbeda dengan waktu hampir bersamaan. Peritiwa tersebut menewaskan satu orang pemuda dan melukai delapan orang lainnya.

Hingga kini polisi masih belum menemukan titik terang tentang siapa pelaku penyerangan. Namun karena kasus ini banyak pihak mempertanyakan kinerja polisi yang dianggap tidak bisa mencegah tindakan brutal di wilayah ibukota Jakarta. Tudingan tersebut sempat membuat pihak kepolisian berang, dan direspon dengan melakukan operasi gabungan ini.

Sumber : Kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami