Kreatif, Jepang Atasi Tsunami dengan Dirikan Kampung Langit

Nasional / 15 April 2012

Kalangan Sendiri

Kreatif, Jepang Atasi Tsunami dengan Dirikan Kampung Langit

Lois Official Writer
5061

Soal gempa, ada baiknya Indonesia belajar dari Jepang. Gempa bermagnitud 9 yang mengguncang Jepang pada 11 Maret 2012 lalu menunjukkan bahwa pertahanan yang telah diupayakan seperti dinding laut ternyata tidak cukup. Jepang pun belajar dan terus mencari jalan keluar baru. Pemerintah Jepang sendiri berencana untuk mengajak warga meninggalkan desa-desa yang diterjang tsunami serta merelokasi warga ke area yang lebih tinggi, lebih jauh dari pantai.

Namun, menurut Keiichiro Sako dari Sako Architecht di Tokyo, rencana pemerintah Jepang kurang tepat. “Saya ingin menawarkan cara agar orang dapat tetap hidup dan bekerja dengan aman serta tetap nyaman tinggal di dataran rendah, ini alasannya saya memulai proyek ini,” kata Sako. Proyek seperti apakah itu? Namanya yaitu proyek Sky Village atau Kampung Langit.

Sako merancang sebuah kawasan tepi pantai yang anti tsunami. Kawasan ini anti tsunami karena merupakan sebuah pulau buatan yang letaknya lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Rancangan kawasan tersebut akan diwujudkan di kawasan Tohoku, timur laut Jepang. Rancangan berbentuk lingkaran atau oval sangat penting. Jika bangunan berbentuk kotak maka air dari gelombang akan langsung menghantam. Jika berbentuk oval, maka air akan mengalir ke samping.

Rencananya Sky Village memiliki kluster-kluster. Terdapat kluster untuk sekolah, hunian, dan perikanan. Dana pembangunan Sky Village tentu sangat besar. Untuk mengatasi tantangan biaya, Sako mengatakan akan mendaur ulang material bangunan yang dihancurkan tsunami tahun lalu. Meskipun terkesan seperti mimpi, Sako yakin mampu mewujudkannya. Dia percaya, bangunan ini tak cuma akan membantu para penduduk, tapi juga menjadi tujuan wisata.

Baru-baru ini, Aceh kembali dilanda gempa sebesar 8.9 pada awalnya dan puluhan gempa susulan lainnya. Untungnya, beberapa jam kemudian, peringatan kemungkinan terjadinya tsunami dicabut. Seperti pepatah mengatakan lebih baik dicegah daripada diobati, alangkah baiknya jika tsunami dicegah lebih dahulu.

Sumber : kompas.com/lois horiyanti
Halaman :
1

Ikuti Kami