Ketika Cinta Harus Berkorban

Seperti yang kita ketahui, cinta membutuhkan 2 orang. Dalam hubungan asmara, cinta menyangkut hati pria dan wanita yang saling tertarik. Terjalinnya dua orang yang berbeda dalam banyak hal, tentu membutuhkan pengorbanan. Lantas, sampai dimana pengorbanan itu harus dilakukan? Mari kita belajar dari kisah Ruth tentang hal ini.

Ada Ketertarikan dan Melakukan yang Lebih Untuk Orang yang Disukai

Anda ingat ketika Ruth dan Boaz bertemu pertama kalinya? Boas mempunyai banyak sekali penyabit, dan di Alkitab disebutkan dia mempunyai banyak pengerja-pengerja perempuan. Tapi Boas menaruh perhatian pada Ruth, orang yang memungut jelai di hari pertamanya di ladang Boas. Boas bersimpati dan bahkan menyuruhnya untuk memungut jelai di ladangnya saja. Boas melihat kebaikan hati, bahkan pengorbanan Rut untuk mertuanya, Naomi.

Memberikan yang Terbaik

Hal ini tidak sama dengan pengorbanan. Suatu hubungan yang sejati adalah selalu memberikan yang terbaik untuk orang yang dicintai. Mungkin saat itu Boas belum mencintai Rut, tapi dia memberikan yang terbaik buat Rut. Dia katakan kepada pengerjanya agar dari antara berkas-berkas yang telah dikumpulkan pengerjanya, Rut diperbolehkan memungut, “bahkan haruslah kamu dengan sengaja menarik sedikit-sedikit dari onggokan jelai itu untuk dia dan meninggalkannya, supaya dipungutnya; janganlah berlaku kasar terhadap dia.” (Ruth 2:16).

Rut Berkorban dengan Mencari Nafkah Buat Dirinya dan Naomi

Rutlah yang mencari nafkah dengan bekerja di ladang Boas agar dirinya dan mertuanya dapat makan, padahal dia bisa saja pulang ke kampung halamannya, apalagi setelah suaminya telah tiada. Itu artinya, kepada siapapun, tanpa jemu berbuat baik. Berikan pengorbanan yang lebih kepada orang-orang tanpa memandang status, maka sejarah hidup kita akan berubah jauh lebih baik, sama seperti Rut yang akhirnya menikah dengan Boas, seorang kaya dan baik hati.

Berkorban Untuk Cinta Bukan Berarti Mengorbankan Kehormatan

Suatu malam, Rut sengaja ke tempat pengirikan atas saran mertuanya. Dia datang diam-diam dan menyingkapkan selimut dari kaki Boas dan berbaring di situ. Boas yang akhirnya mengetahui bahwa orang yang berbaring itu adalah Rut dan meminta penebusan bagi dirinya, Boas tetap menghormati Rut. Di tempat yang gelap, bahkan ketika si wanita sebenarnya sudah tidak perawan lagi, bahkan Rut sepertinya sudah memberikan dirinya, tapi Boas tetap menghargainya. Itulah pria yang seharusnya dicari seorang wanita.

Dan kita tahu pada akhirnya Rut menikah dengan Boas dan dari keturunan merekalah lahir Yesus, Juru Selamat dunia. Kisah mereka diceritakan dari abad ke abad dari berbagai sudut pandang dan sampai sekarang kita mengagumi mereka.

Sumber : jawaban.com/lois horiyanti

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles