Negara Tak Pernah Berpihak Kepada Kaum Tertindas

Internasional / 8 April 2012

Kalangan Sendiri

Negara Tak Pernah Berpihak Kepada Kaum Tertindas

Budhi Marpaung Official Writer
3593

Menjadi warga negara Indonesia bukan berarti segalanya lebih mudah dan enak di Nusantara ini. Setidaknya itulah kesimpulan yang dapat diambil dari pernyataan Dr. Roy Tamaweol dari Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) pada saat menjadi pembicara Renungan Paskah dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Gedung Gereja Syaloom Kolongan, Minahasa Utara, Kamis (5/4).

"Situasi kehidupan beragama sekarang ini seolah kaum minoritas hidup indekos di negaranya sendiri. Negara tak pernah berpihak kepada kaum tertindas. Ini perasaan dan pergumulan kami," demikian ungkap dia.

Menurut Tamaweol, rentetan peristiwa kekerasan atas nama agama di negeri ini menjadikan kaum minoritas hidup terancam ketika melakukan ritual keagamaan. Padahal, tambah dia, negara Indonesia terwujud dari kesepakatan dan komitmen anak bangsa secara bersama-sama dari berbagai suku dan agama.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan bahwa Indonesia adalah negara Pancasila, bukan negara agama ataupun sekuler. Pemahaman dasar negara Pancasila menjadi kabur karena pemangku kekuasaan tidak secara mutlak menerapkan dasar-dasar hidup bernegara berdasarkan Pancasila.

Selain Dr. Roy Tamaweol, pada acara Renungan Paskah dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan hadir juga sebagai pembicara, Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Olly Dondokambey dan Praktisi Billy Yohanis.

Ketidakadilan yang dirasakan sebagian umat Kristiani di Indonesia memang sungguh menyakitkan hati. Akan tetapi, mari kita jangan menyerah akan negara ini. Percayalah suatu saat nanti keadilan itu akan kita dapatkan. Bagian kita sekarang adalah berdoa kepada Tuhan dan berkarya bagi kemajuan Indonesia tercinta.

Sumber : kompas.com / budhianto marpaung
Halaman :
1

Ikuti Kami