Anak Obesitas Justru Banyak Di Negara Berpendapatan Rendah

Nasional / 7 April 2012

Kalangan Sendiri

Anak Obesitas Justru Banyak Di Negara Berpendapatan Rendah

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
3904

Di tengah krisis pangan yang terjadi di wilayah Afrika yang menyebabkan terjadi banyak kasus gizi buruk atau kematian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat hampir 35 juta anak di wilayah negara berkembang mengalami kelebihan berat badan, kondisi yang sama dialami juta anak di wilayah negara maju.

Salah satu negara Eropa yang menyumbang banyak anak dengan berat badan berlebih dan obesitas adalah Mediterania. Mirisnya Mediterania sebenarnya dikenal dengan teori diet yang sangat baik, namun ternyata justru di wilayah Eropa itulah banyak ditemukan kasus obesitas mulai dari anak-anak hingga usia remaja.

"Wilayah Mediterania, yang seharusnya memiliki makanan terbaik di dunia, mengalami perubahan sistem makanan, misalnya dengan munculnya iklan french fries di televisi. Itu bisa menjadi malapetaka," ujar profesor nutrisi dari London School of Hygiene, seperti dikutip dari kompas, pada Sabtu (7/4).

Indonesia pun tidak luput dari kondisi ini. Data Riskesdas 2010 menunjukkan, obesitas pada balita mencapai 14 persen, sedangkan anak usia 15 tahun ke atas persentasenya 19,1 persen. Menurut Prof. W. Philip T James, MD, Ph.D, pengamat kesehatan, awalnya obesitas dianggap hanya terjadi di negara-negara berpenghasilan tinggi. Kenyataannya, jumlah anak dengan masalah kelebihan berat badan dan obesitas juga kian meningkat di negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya di perkotaan. 

Perancis juga tercatat sebagai wilayah dengan kasus obesitas yang tinggi, namun Pemerintah Perancis berinisiatif mengurangi epidemik obesitas anak dengan mengontrol makanan dan minuman di sekolah secara total, serta melarang pemasaran makanan tinggi lemak, gula dan garam.

Upaya ini terbilang sukses, pada 2000 tercatat 18,1 persen anak Perancis kelebihan berat badan dan 3,8 persen menderita obesitas namun saat ini persentase itu turun menjadi 15,5 persen untuk anak kelebihan berat badan dan 2,8 persen untuk anak obesitas.

Obesitas pada anak adalah hal yang sangat mengkhawatirkan karena hal ini bisa memicu berbagai masalah kesehatan yang serius pada masa depan mereka nantinya. Untuk itu pemerintah harus melakukan tindakan nyata sebagai bentuk antisipasi terhadap kondisi ini.

 

Sumber : kompas*vina
Halaman :
1

Ikuti Kami