Mengajarkan Anak Tentang Perbedaan Budaya Orangtuanya

Parenting / 28 March 2012

Kalangan Sendiri

Mengajarkan Anak Tentang Perbedaan Budaya Orangtuanya

Lois Official Writer
4016

Anak yang lahir dari dua perbedaan budaya, seringkali merasa bingung tentang statusnya. Apakah dia orang A atau B? Apalagi di Indonesia dikenal dengan beragamnya adat dan kebudayaan. Lantas, bagaimana cara mendidik anak agar mereka tidak bingung dan punya jati diri yang jelas ke depannya? Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dicoba, yaitu :

Mulai Merencanakan Masa Depannya

Sewaktu menikah dan mengandung, mulailah untuk ‘merencanakan masa depan’ anak Anda. Misalnya saja, apakah akan mengajarkan bahasa daerah asal kepada anak, sampai dimana anak-anak harus mengikuti budaya yang ada. Bahkan, ada seorang ibu bernama Asti Kleinsteuber, yang menikah dengan orang Jerman dan sekarang tinggal di sana, mengatakan bahwa kenalannya menyarankan agar anak sebaiknya dididik dalam satu akar budaya agar mereka tidak rancu dan punya identitas.

Ajarkan Mereka Keragaman Budaya yang Ada

Sedari kecil, ajarkan mereka untuk melihat bahwa ada begitu banyak orang yang berbeda dengan mereka. Contohnya saja, ketika bertemu dengan orang berkulit gelap, mereka akan bertanya. “Ma, kenapa orang itu kulitnya gelap?” Kita harus menjelaskan bahwa Tuhan ciptakan masing-masing orang unik. Kulit yang berbeda berarti mereka berasal dari daerah tertentu tapi semua orang berharga di mata Tuhan.

Jawab dengan Jujur

Semua pertanyaan anak, jawablah dengan jujur termasuk tentang kebudayaan yang dianut pasangan maupun keluarga besar. “Kenapa Yanto (sepupu si anak, red) harus mencium tangan orangtuanya dan saya tidak Ma?” Jawablah dengan jujur dan mencerminkan sikap menghormati. Ini akan mengajari anak tentang perbedaan dan cara menghormati orang dan budaya-budaya yang ada.

Dengan begitu, anak-anak mengerti perbedaan-perbedaan yang ada dan mampu menyikapi dengan bijaksana setiap perbedaan itu. Ketika bertemu dengan pihak ayah ataupun pihak ibu, mereka mampu bertindak sesuai dengan kebudayaan ataupun adat yang berlaku.

Sumber : tabloidnova/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami