Warga Yaman Menuntut Keadilan Atas Kematian Guru Amerika

Internasional / 26 March 2012

Kalangan Sendiri

Warga Yaman Menuntut Keadilan Atas Kematian Guru Amerika

Lestari99 Official Writer
3658

Para demonstran dan mahasiswa di Yaman menuntut keadilan bagi Joel Shrum, guru bahasa Inggris berkebangsaan Amerika yang tewas dieksekusi para teroris minggu ini di kota Taiz. Al Qaeda mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut karena menganggap Joel berniat untuk mengkonversi orang Muslim. Namun warga Shrum justru menuntut agar para pembunuh agar ditangkap dan diadili.

Ratusan demonstran berbaris di jalan-jalan untuk menghormati guru mereka pada hari Minggu (25/3) sambil memegang poster yang bertuliskan “We Love you, Joel”. Para demonstran yang masih berusia muda ini mengatakan bahwa Joel ditembak mati di dalam mobilnya tanpa alasan. Joel telah bekerja di negara Islam selama dua tahun terakhir, mengajar bahasa Inggris dan ketrampilan khusus kepada orang miskin.

“Tuan Joel datang jauh-jauh dari Amerika Serikat, tidak memiliki apa-apa selain niat baik untuk membantu dan mengajar orang Taiz. Dan saya percaya ia tidak melakukan apapun yang membuatnya pantas untuk dibunuh,” ungkap salah satu mahasiswa dalam bahasa Inggris, dalam sebuah video yang diunggah di YouTube.

Namun para teroris di negara itu mengklaim bahwa Joel telah melakukan pekabaran Injil dan harus dibunuh. Pada 18 Maret lalu, dua orang bersenjata mengenakan seragam militer berkuda di samping mobilnya dan melepaskan tembakan, membunuh pria berusia 29 tahun yang sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya di International Training & Development Centre. Sampai saat ini para pembunuh Joel masih buron.

“Dan saya dapat mengatakan bahwa ia adalah seorang yang baik, suka damai, penuh kasih, sangat penolong, dan ia membantu semua orang di institut,” ujar seorang demonstran.

Joel meninggalkan seorang istri dan dua anaknya yang masih kecil, yang ikut pindah bersamanya ke Yaman di tahun 2009.

“Saya hanya memiliki satu pertanyaan pada para teroris. Apa yang kalian capai saat ini? Apakah kalian puas? Apakah kalian senang? Selamat,” ujar seorang wanita sambil menangis di depan kamera.

Amerika Serikat mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan teroris. Sementara itu warga Yaman di Shrum yang paling merasakan dampak dari kematian Joel dan sangat berduka karena kehilangan seorang guru dan teman yang mereka cintai.

“Dia datang jauh-jauh dan memilih untuk tinggal di Taiz karena ia mencintai Taiz dan mencintai orang-orang Taiz,” ungkap seorang mahasiswa dalam video tersebut.

“Dia ada ketika kami membutuhkan bantuannya, dan mereka yang membunuhnya secara keji harus mendapatkan pembalasannya,” ungkapnya.

International Training & Development Centre sampai saat ini masih ditutup untuk menjamin keamanan para pekerjanya.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami