Tentukan Masa Depan Anak dengan Mendidiknya Jadi Mandiri

Parenting / 21 March 2012

Kalangan Sendiri

Tentukan Masa Depan Anak dengan Mendidiknya Jadi Mandiri

Lois Official Writer
3314

Salah satu tugas orangtua adalah mendidik anak agar menjadi mandiri. Sikap mandiri sudah dapat dibiasakan saat anak masih kecil, seperti memakai pakaiannya sendiri, memakai kaos kaki, memakai sandal dengan tepat kanan kirinya, memasang tali sepatu, dan pekerjaan kecil lainnya. Tidak jarang, orangtua merasa tidak tega atau tidak sabar sehingga membantu mereka. Namun, cara ini tentunya tidak akan membantu anak menjadi mandiri. Ia akan terbiasa lari kepada orangtua bila menghadapi persoalan seperti itu. Beberapa hal yang dapat Anda terapkan untuk melatih anak menjadi mandiri, yaitu :

Beri Kesempatan Memilih

Bila ia terbiasa dihadapkan pada beberapa pilihan, ia akan terlatih untuk membuat keputusan sendiri bagi dirinya. Misalnya, sang ibu bisa memberikan beberapa alternatif masakan yang dapat dipilih anak untuk makan siangnya, memilih pakaian untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya, dan lain sebagainya. Anak yang terbiasa berhadapan dengan situasi seperti itu, akan dapat cepat memutuskan dan lebih mandiri.

Hargailah Usahanya

Sekecil apapun usaha yang telah dilakukannya untuk mengatasi kesulitan yang dia hadapi, hargailah itu. Orangtua biasanya tidak sabar menghadapi anak yang membutuhkan waktu lama untuk membuka kaleng permennya. Untuk itu, sebaiknya orangtua memberi kesempatan padanya untuk mencoba dan tidak langsung turun tangan. Jelaskan juga padanya bahwa untuk membuka kaleng akan lebih mudah kalau menggunakan ujung sendok, misalnya.

Hindari Banyak Bertanya

Hindari kesan cerewet. Misalnya, anak yang baru kembali dari sekolah, akan kesal bila diserang dengan pertanyaan-pertanyaan seperti “Belajar apa saja di sekolah hari ini?”, “Kenapa seragamnya kotor?”, dan lain-lain. Sebaliknya, anak akan senang dan merasa diterima bila disambut dengan kalimat pendek, “Halo, anak ibu sudah pulang sekolah!” sehingga kalaupun ada hal-hal yang ingin dia ceritakan, dengan sendirinya anak akan menceritakan langsung, tanpa harus didorong-dorong.

Jangan Langsung Menjawab Pertanyaan

Meskipun salah satu tugas orangtua adalah memberi informasi serta pengetahuan yang benar kepada anak, sebaiknya orangtua tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Sebaliknya, berikan kesempatan padanya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Misalnya, “Bu, kenapa sih kita harus mandi dua kali sehari?” Anda dapat kembali bertanya padanya, “Menurut kamu, kira-kira karena apa?” Biarkan anak memberi beberapa jawaban sesuai dengan apa yang kita ketahui.

Dorong untuk Melihat Alternatif

Untuk mengatasi masalah, orangtua bukanlah satu-satunya tempat untuk bertanya. Ajar anak untuk dapat melihat alternatif lainnya. Misalnya saja, ketika si anak datang dan mengeluh bahwa sepedanya mengeluarkan bunyi bila dikendarai, Anda dapat memberi jawaban, “Coba ya, nanti kita periksa ke bengkel sepeda.” Selain itu, ajarkan anak-anak untuk membaca maupun menonton tayangan yang benar-benar bermanfaat.

Jangan Patahkan Semangatnya

Jangan sekali-kali Anda membuatnya kehilangan motivasi atau harapannya mengenai sesuatu yang ingin dicapainya. Misalnya saja, “Bu, Andi mau pulang sekolah ikut mobil antar jemput, bolehkan?” Jika Anda menjawab, “Wah, kalau mau ikut mobil antar jemput harus bangun lebih pagi lho” atau “Ya, saat ini ibu belum punya uang sayang.” akan membuat anak kehilangan motivasi. Sebaiknya, ibu berkata, “Andi mau ikut naik mobil antar jemput? Wah, kedengarannya menyenangkan ya. Coba Andi ceritakan kenapa mau naik mobil itu?” Dengan cara ini, paling tidak anak mengetahui bahwa orangtua sebenarnya mendukung bersikap mandiri, meski pada akhirnya, dengan alasan-alasan yang Anda ajukan, keinginannya tersebut belum dapat dipenuhi.

Sedini mungkin mengajarkan anak untuk mandiri dapat mempengaruhi tindakan / keputusan yang mereka ambil kelak. Karena itu, tanamkan sedini mungkin cara-cara untuk memilih dengan benar sampai bisa membuat sebuah keputusan ataupun sebuah tindakan.

Sumber : kompas.com/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami