Akses Tol Jatibening Ditutup, Ratusan Warga Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Nasional / 21 March 2012

Kalangan Sendiri

Akses Tol Jatibening Ditutup, Ratusan Warga Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

Lestari99 Official Writer
5332

Jasa Marga secara resmi menutup dan melarang akses naik turunnya penumpang di Tol Pondok Gede Timur atau Jatibening mulai Rabu (21/3). Semenjak pagi ratusan pekerja yang memakai akses ini untuk pergi ke tempat kerja mereka di Jakarta tidak dapat lagi menunggu bus di pinggir tol seperti biasanya.

Meskipun yang ditutup baru di satu sisi jalan, namun dampaknya sangat dirasakan oleh warga sekitar terutama yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan akses terminal bayangan ini.

Ratusan tukang ojek setiap hari menarik keuntungan dari kehadiran akses terminal bayangan ini. Belum termasuk warga yang membuka tempat penitipan motor dan berjualan makanan di seputaran tol Jatibening. Belum lagi ribuan karyawan yang memanfaatkan akses ini sebagai tempat transit ideal sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat kerja mereka di Jakarta.

Para karyawan ini berasal dari daerah Pondok Gede, Jatiasih, Jatiwarna, Jatiwaringin, Jatibening dan juga daerah di sekitarnya. Biasanya mereka membawa kendaraan roda dua dan menitipkannya di tempat-tempat penitipan motor yang menjamur di sekitar tol Jatibening. Bayangkan saja jika akses ini ditutup, otomatis ribuan kendaraan roda dua ini akan masuk dan menyerbu Jakarta yang pasti berdampak pada kemacetan lalu lintas di ibukota.

Jasa Marga sendiri berpegang pada UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009 dan PP RI No 15 Tahun 2005 Pasal 41 yang melarang menaikkan atau menurunkan penumpang di jalan tol. Jasa marga mengancam akan menegakkan hukum bagi penumpang maupun pengemudi kendaraan yang melanggar.

Jika memang peraturan tersebut yang menjadi pegangan, lalu mengapa akses ini dibiarkan selama bertahun-tahun sampai menjadi besar dan seramai saat ini. Bahkan Jasa Marga sempat membuat satu jalur khusus untuk menaikkan dan menurunkan penumpang yang tidak mengganggu lalu lintas jalan tol. Namun sekarang jalur ini malah ditutup dan diubah menjadi taman.

Seharusnya Jasa Marga dan pemerintah dapat lebih terbuka terhadap beberapa alternatif yang justru dapat membantu dan menguntungkan banyak pihak. Pertama, dengan adanya terminal bayangan ini, para pengguna terutama karyawan yang bekerja di Jakarta tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi yang justru akan semakin memacetkan lalu lintas ibukota, namun menggunakan angkutan umum seperti yang dianjurkan pemerintah selama ini.

Kedua, perekonomian rakyat di sekitar Jatibening pun dapat meningkat dengan maraknya beragam usaha yang terdapat di sekitar tol Jatibening. Penutupan justru mematikan usaha warga dan menambah jumlah pengangguran di tengah semakin sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan yang dapat menjamin kehidupan warga dan keluarganya.

Ketiga, Jasa Marga sendiri sebenarnya tidak dirugikan sama sekali dengan keberadaan terminal bayangan ini. Apalagi jika jalur khusus yang dulu dibangun dibuka kembali. Aktivitas berkendara di jalan tol pun tidak akan terganggu. Dengan demikian, terminal bayangan ini seharusnya dapat tetap diakses demi kepentingan hajat hidup orang banyak.

Sumber : Jawaban.Com / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami