Kejar Popularitas, Rihanna Kehilangan Identitas

Internasional / 14 March 2012

Kalangan Sendiri

Kejar Popularitas, Rihanna Kehilangan Identitas

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4661

Popularitas Rihanna makin lama makin meroket. Di Twitter, namanya telah menggeser Shakira dan menjadi urutan keempat, selebritis dengan jumlah follower terbanyak. Namun, bukannya memberikan inspirasi positif, mantan pacar Chris Brown tersebut justru menggunakan Twitter untuk memposting kata-kata jorok.

Vibert Lowe, seorang uskup dari kampung halaman artis Hollywood, Rihanna mengkritik keras sikap Rihanna itu. Menurutnya, saat ini Rihanna telah menjadi contoh yang buruk bagi anak muda dengan gaya hidupnya yang gemar berpesta.

“Sebagai seorang idola kaum muda, Rihanna sama sekali tidak memberi contoh yang baik, dia terlalu banyak berpesta. Banyak anak muda yang mungkin akan terperosok ke lembah kenistaan karena mengikuti gaya hidupnya,” ungkap Lowe.

Kepada The Sun, uskup berusia 64 tahun itu menyampaikan keprihatinannya kepada gaya hidup Riri (nama kecil Rihanna). Lowe meminta Rihanna untuk mengurangi pesta dan lebih sering beribadah. Dia juga menceritakan bahwa banyak warga Barbados yang berdoa untuk Riri, agar cepat bertobat dan mengubah gaya hidupnya.

Keluhan tentang sikap Rihanna ini juga dilontarkan oleh teman lamanya, Phil Bloch, menurutnya Rihanna telah terbuai dengan popularitas.

"Saya pergi ke konsernya dan sangat terkejut dengan apa yang saya lihat. Saya pikir menjadi seorang gadis yang bermasalah karena terbuai dengan ketenarannya. Dia sangat berbakat, tapi dia menempatkan dirinya sendiri dalam masalah," sesal Phil seperti dikutip Showbizspy, pada Rabu (14/3).

Salah satu pencobaan yang diberikan iblis kepada Yesus di padang gurun adalah menawarkan popularitas. Namun dengan tegas Yesus menolak popularitas yang ditawarkan iblis.

Menjadi populer atau terkenal bukanlah hal yang salah, namun yang perlu diperhatikan adalah, apa motivasi kita di balik popularitas itu dan bagaimana cara kita memanfaatkan popularitas tersebut. Karena percuma saja jika kita menjadi terkenal karena hal-hal yang negatif.

“Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas” (Amsal 22:1).

Sumber : berbagaisumber
Halaman :
1

Ikuti Kami