Prinsip Menikah Pongki : Bukan Mencari Siapa yang Paling Benar

Marriage / 13 March 2012

Kalangan Sendiri

Prinsip Menikah Pongki : Bukan Mencari Siapa yang Paling Benar

Budhi Marpaung Official Writer
6195

Sebagian besar dari Anda pasti sudah mengenal atau paling tidak pernah mendengar nama Pongki Barata. Ya, pria asal Yogyakarta tersebut merupakan ex front band Jikustik dan juga personil The Dance Company. Namun pada kesempatan ini, suami dari Sophie Navita Simanjuntak tersebut tidak akan berbicara tentang album ataupun karir menyanyinya, tetapi melainkan mengenai pernikahannya dengan Sophie Navita yang terajut selama 9 tahun.

Seperti layaknya rumah tangga pasangan suami istri yang lain, Pongki mengaku pernikahannya dengan Sophie penuh dengan dinamika. Ia bahkan menganggap adalah sebuah hal yang biasa jika seorang suami atau istri sempat berpikir ‘ternyata pilihan saya selama ini salah’.

“Ya itu manusiawi ya, manusiawi sekali kok. Orang merasa rendah pada lowest­ point nya; pada saat dia merasa tinggi, dia sombong, itu natural sekali sebagai manusia. Apalagi pada saat ia merasa lebih dari pasangannya dan merasa ini gak cocok sama saya, itu manusiawi sekali,” ujarnya sebagaimana diungkapkannya kepada Jawaban.Com.  

Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa pernikahan bukanlah mencari siapa yang paling benar atau salah, tetapi bagaimana menjalani suatu masalah bersama-sama. Sampai kapanpun, tambahnya, pikiran positif dan negatif pasti akan selalu ada. Oleh sebab itu, tambahnya, kedua pasangan harus memahami apa sebenarnya tujuan dari pernikahan yang mereka jalani. Jika suami istri melihat rumah tangga adalah satu untuk selamanya maka apapun halangan di depan, rumah tangga mereka akan tetap menjadi satu dan begitu pun sebaliknya.

Segitiga Keseimbangan, Kunci Menjalani Lika Liku Pernikahan

Salah satu nilai di dalam pernikahan yang dipegang oleh Pongki dan Sophie selama ini khususnya dalam menjalani lika-liku pernikahan adalah keseimbangan. Digambarkan dengan segitiga, keseimbangan yang mereka maksud adalah hubungan antara Tuhan dengan mereka berdua dimana Tuhan di atas, dan kedua kaki segitiga tersebut adalah Pongki dan Sophie sebagai suami dan istri.

Mereka percaya ketika pasangan suami istri menginginkan hubungan yang benar, maka masing-masing suami dan istri haruslah memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan. Adalah tidak mungkin, tambahnya, hubungan antara mereka menjadi baik jika hubungan dengan Tuhan ternyata buruk. 

Berpegang pada nilai inilah, Pongki Barata dan Sophie Navita sepakat untuk menjalani pernikahan dengan melibatkan Tuhan di dalamnya sebagai pihak ketiga.

Sumber : Wawancara Langsung Dengan Pongki Barata/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami