Tak Lama Lagi, Penderita Lumpuh Total Dapat Hak Bunuh Diri

Internasional / 13 March 2012

Kalangan Sendiri

Tak Lama Lagi, Penderita Lumpuh Total Dapat Hak Bunuh Diri

Budhi Marpaung Official Writer
3572

Pengadilan Tinggi London memutuskan kasus permohonan seorang pria Inggris yang menderita locked-in syndrome dan ingin mendapatkan seorang dokter agar bisa membunuh dirinya suatu hari nanti, supaya diproses lebih lanjut.

Mendengar hal ini, Tony Nicklinson, 58 tahun, dan keluarga selaku pihak yang mengajukan kasus tersebut mengaku senang.

Tony yang mengalami kelumpuhan dari leher ke bawah setelah stroke berat pada tahun 2005 dikabarkan memang berjuang keras mengupayakan kepastian hukum agar dokter yang membantunya mati tidak dikenakan hukuman.

Istrinya, Jane Nicklinson, mengatakan kepada acara Today pada BBC Radio 4 bahwa "satu-satunya cara untuk meringankan penderitaan Tony (sang suami) adalah dengan membunuh dia".

"Tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk dia," ujar Jane. "Ia tidak bisa melakukan apapun. Ia benar-benar lumpuh dan tidak dapat berbicara. Jika ia mengalami gatal-gatal maka saya harus menggaruknya baginya."

Locked-in syndrome merupakan sebuah kelumpuhan motorik total kecuali di mata namun dengan kemampuan otak atau berpikir yang tidak berkurang.

Meski begitu, keputusan ini ditentang keras oleh Kementerian Hukum Inggris. Menurut David Perry selaku pengacara Kementerian Hukum Inggris, jika hal tersebut dipenuhi dan dijalankan pemerintah maka itu akan mengubah hukum tindak kriminal pembunuhan.

Kematian manusia adalah haknya Tuhan. Kita tidak bisa mencabut nyawa seseorang meski ia memintanya. Jangan karena iba, kita melanggar perintah Tuhan. Saat ada orang-orang yang menginginkan bunuh diri, ingatkan kepadanya bahwa Tuhan sangat mengasihi ia dan kehidupannya terlalu berharga untuk diakhiri begitu saja. Dalam segala sesuatu pasti ada rencana indah dari Tuhan dan jika kita tetap setia memegang janji-Nya ini maka kita akan melihat hal terbaik apa yang ia berikan dalam kehidupan kita dan orang-orang sekitar kita.

Sumber : bbc Indonesia,christianpost.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami