Setelah Janji Pernikahan Diucapkan, Ini Prakteknya

Marriage / 10 March 2012

Kalangan Sendiri

Setelah Janji Pernikahan Diucapkan, Ini Prakteknya

Lois Official Writer
10126

“Saya berjanji kepadamu, untuk tetap setia di saat senang ataupun susah, di saat sehat maupun sakit, di saat kaya atau miskin, sampai maut memisahkan kita.” Kira-kira seperti itulah janji pernikahan yang kita ucapkan kepada pasangan pada saat pernikahan. Saat janji itu terucap, saat itulah juga merupakan langkah awal untuk mengarungi kehidupan bersama pasangan dalam segala situasi.

Sayangnya, seringkali banyak pasangan yang berhenti di tengah jalan. Bukan maut yang memisahkan mereka, namun pihak ketiga, atau keuangan, atau mungkin pula berselisih pendapat yang berkelanjutan. Janji yang diucapkan pun seperti janji omong kosong belaka. Ada beberapa langkah yang dapat membuat janji yang diucapkan itu tidak hanya di bibir saja. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa diambil :

  1. Menikah tidak hanya soal cinta saja. Cinta bisa berlalu karena cinta itu hanya emosional semata. Tapi cinta dapat ditumbuhkan melalui komitmen. Kita harus memberikan komitmen kepada pasangan, untuk tetap mencintainya, untuk tetap berada di sisinya, baik susah maupun senang.
  2. Saling percaya satu sama lain adalah faktor penting lainnya agar pernikahan dapat berjalan lancar. Seringkali, salah satu pihak terlalu obsesi dan tidak percaya kepada pasangannya sehingga dapat menyebabkan adu mulut. Anda tidak dapat merubah pasangan, jika dia memang berbuat salah, tapi Anda bisa merubah diri Anda. Yang terpenting di sini adalah saling menjaga kepercayaan yang telah diberikan pasangan.
  3. Terus bertumbuh bersama di dalam Tuhan. Tidak ada manusia yang sempurna bukan? Satu-satunya tempat bagi kita untuk mengetahui bagaimana hubungan yang lebih baik, kita harus datang kepada Tuhan.
  4. Saling memahami dan melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban masing-masing. Sang istri mampu melakukan perannya, begitu juga sang suami.
  5. Dalam suatu pernikahan, keduanya perlu tetap merasakan bumbu-bumbu cinta seperti layaknya orang pacaran. Karena itu, sangat disarankan untuk tetap berkencan berdua untuk menjaga kemesraan.
  6. Membuat rencana jangka panjang dalam membangun rumah tanggga dan kehidupan berkeluarga. Mau dibawa kemana rumah tangga Anda?
  7. Yang terakhir, tapi tak kalah pentingnya adalah saling jujur satu sama lain mengenai keadaan keuangan Anda, berapa gaji dan juga pengeluaran Anda.

Tentunya di dalam kehidupan, termasuk lika-liku pernikahan, ada masalah-masalah yang harus dihadapi. Tapi tidak berarti kita menyerah dalam masalah tersebut. Dua orang yang menjadi satu, harus terus maju menghadapi persoalan yang merintangi hubungan mereka.

Sumber : femina/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami