Wiranto : Menaikkan Harga BBM = Memiskinkan Rakyat

Nasional / 9 March 2012

Kalangan Sendiri

Wiranto : Menaikkan Harga BBM = Memiskinkan Rakyat

Puji Astuti Official Writer
2254

Wacana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menurut Ketua Partai Hanura, Wiranto adalah sebuah tindakan pemiskinan masyarakat Indonesia. Ia pun berujar bahwa pemerintah hanya mencari gampangnya saja dalam permasalahan naiknya harga BBM dunia, ia pun mempertanyakan tudingan makar yang terarah kepadanya karena penolakan yang ia nyatakan terhadap wacana pemerintah tersebut.

"Kita paham betul APBN terganggu oleh kenaikan harga BBM luar negeri. Yang kita kritisi, kenapa harus mengambil kebijakan yang teramat gampang yakni menaikan harga eceran BBM dalam negeri," demikian pernyataan Wiranto yang dikutip oleh JPNN.com, Kamis (8/3).

"Pertama terjadi proses pemiskinan disaat pemerintah mewacakan harga BBM dalam negeri akan dinaikan. Kedua setelah harga BBM itu naik, rakyat harus memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan dan transportasi dengan harga yang sangat tinggi," demikian tambahnya.

Wiranto menerangkan bahwa partainya yang berlandaskan hati nurani tidak memposisikan sebagai oposisi maupun pendukung pemerintah. Menurutnya, partainya hanya perpihak kepada kepentingan rakyat. Wiranto pun menawarkan solusi bukan hanya kritikan, diantaranya yaitu meninjau ulang penjualan gas Tanggul ke China yang dijual dalam harga murah dalam jangka waktu lama, yaitu 25 tahun. Menurutnya, jika hal tersebut berhasil di renegosiasi akan memberikan pemasukan bagi bangsa sekitar 30 triliun rupiah. Ia pun menyarankah agar jual beli minyak ke luar negeri jangan melalui perantara seperti Singapura, karena PT Pertamina sendiri sudah bisa mengolah minyak mentah menjadi BBM. Saran terakhir yang diberikan  Wiranto  cukup ekstrim, yaitu mengurangi kemewahan para pejabat, mengingat saat ini pembengkakan belanja pegawai di APBN sudah mencapai 400 persen. Ia menyayangkan masukannya ini tidak ditanggapi positif oleh partai berkuasa saat ini, malah menuduhnya makar.

 

Sumber : JPNN.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami