Istri Sukses Tanpa Suami Harus Menderita

Marriage / 3 March 2012

Kalangan Sendiri

Istri Sukses Tanpa Suami Harus Menderita

Lois Official Writer
6012

Emansipasi wanita sudah menjadi hal yang lumrah, masyarakat saat ini sangat memaklumi akan wanita yang berkarir. Adapun sebutan untuk para istri yang sukses berkarir atau memiliki jabatan tinggi serta penghasilan besar, sehingga dia menjadi breadwinner atau pencari nafkah utama di keluarganya disebut alpha wife. Di sini biasanya masalah mulai muncul, mari kita bahas satu per satu.

Sorotan Masyarakat Terhadap Status Sebagai Ibu dan Istri

Para wanita yang telah menikah dan berkarir juga dituntut apakah mereka juga sukses berumahtangga? Apakah anak-anaknya diasuh dengan baik? Apakah suaminay tetap mendapat perhatian? Masyarakat modern sekali pun belum bergeming dari tuntutan ini. Sesukses apapun seorang wanita dalam pekerjaannya, jika ia tidak bisa mengurus keluarga, maka semuanya adalah nol besar.

Stay At Home Dad Bukan Bentuk Keluarga Ideal

Profesor sosiologi dari Universitas Carleton di Ottawa, Kanada, Andrea Doucet, mengungkapkan bahwa suami para alpha wife sebenarnya memiliki tekanan sosial, bahkan lebih berat dari istri. Mereka harus berjuang melawan harapan sosial dimana suami diminta untuk menjadi pencari nafkah utama.

Stay At Home Dad Ditekan Dirinya Sendiri

Selain mengalami tekanan dari masyarakat, biasanya ayah yang berperan menjadi pengurus rumah tangga dan bukannya pencari nafkah ini juga mengalami tekanan dari dirinya sendiri. Hal ini diperparah jika semua nafkah dipenuhi oleh alpha wife, artinya dia sama sekali tidak bekerja. Mereka akan merasa gagal menjadi suami yang baik, dalam artian pencari nafkah keluarga.

Peran Suami Istri Tetap Tak Bisa Diganti

Meskipun terjadi alpha wife di dalam suatu keluarga, hal itu tidak berarti bahwa istri berhak mendominasi suami dan rumah tangga. Setinggi apapun posisi karir dan seberapa besar penghasilan istri dibanding suami, ia harus tetaplah menghargai posisi suami sebagai kepala rumah tangga. Bekerja atau tidak bekerja di luar rumah, suami dan istri sebenarnya harus bersama-sama terlibat dalam urusan rumah tangga dan anak.

Dengan demikian, suami dan istri harus mengerti dengan jelas peran masing-masing sehingga ada keseimbangan di dalam keluarga yang mereka bina. Hal ini sedikit banyak akan memberikan kekuatan sekalipun ada pandangan / tuntutan dari masyarakat.

Sumber : surabayapost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami