Tak Mampu Beli Makanan, Kotoran Sapipun Dimakan

Nasional / 28 February 2012

Kalangan Sendiri

Tak Mampu Beli Makanan, Kotoran Sapipun Dimakan

Lestari99 Official Writer
6085

Sungguh tragis nasib yang dialami Sibongile Khumalo (45). Gelandangan beranak 4 yang tidak memiliki pekerjaan ini bertahan hidup dengan memakan kotoran sapi. Tidak hanya miskin, ia juga didiagnosis mengidap infeksi mematikan Human Imunnodeficiency Virus (HIV).

Sejak 5 tahun yang lalu Khumalo didiagnosis menderita HIV. Gelandangan yang menggelandang di Tin Town, Provinsi KwaZulu-Natal, Afrika Selatan ini diharuskan minum obat Antiretro Viral (ARV). Hanya saja agar efeknya maksimal, obat ini tidak dianjurkan untuk diminum saat perut kosong. Kemiskinan yang membelenggu tak ayal membuat Khumalo terpaksa mengisi perutnya dengan kotoran sapi.

Setiap hari Khumalo mengumpulkan kotoran sapi untuk dikeringkan. Kotoran yang sudah kering ini kemudian dimakan untuk mengisi perut, sekedar memenuhi ‘syarat’ supaya bisa minum ARV karena hidup matinya sangat tergantung dari obat tersebut.

“Saya harus makan, tidak ada pilihan lain. Saya bisa mati kalau tidak begini. Saya tidak bisa minum obat ARV kalau perut saya kosong. Sudah setahun terakhir saya bertahan hidup dengan cara ini,” ungkap Khumalo seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (28/2).

Meskipun telah 5 tahun menderita HIV, baru setahun terakhir Khumalo harus benar-benar berhadapan dengan kemiskinan yang begitu parah. Ia tidak memiliki penghasilan sama sekali sejak kehilangan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga dengan gaji sekitar Rp 65 ribu per hari.

Jaminan sosial negara juga tidak dapat diharapkannya. Karena sebagai gelandangan, ia tidak memiliki tempat tinggal permanen, apalagi kartu tanda penduduk. Dan parahnya, kemiskinan seperi Khumalo ternyata juga dialami ratusan warga miskin lainnya di Afrika Selatan.

Dr Dave Spencer, pakar HIV dari Right to Care yang bertugas di Johannesburg mengatakan bahwa mengganti makanan dengan kotoran sapi jelas bukan solusi yang tepat. Justru Khumalo harus berhadapan dengan resiko lain yang sama fatalnya.

“Kotoran sapi mengandung bakteri dan kuman yang berbahaya bagi manusia. memakan kotoran sapi tidak akan menolong pengobatan HIV, malah kandungan bakteri berbahaya dari perut binatang seperti E coli bisa memicu berbagai penyakit diare,” ungkap Dr Spencer.

Afrika Selatan memang menjadi negara pengidap HIV tertinggi di dunia dengan presentase mencapai 17 persen atau sekitar 6 juta orang. Kemiskinan dan gizi buruk merupakan faktor utama yang menyumbang kematian akibat HIV di wilayah ini.

Sumber : dailymail
Halaman :
1

Ikuti Kami