Jeremy Lin, Cemerlangnya Bintang NBA yang Takut akan Tuhan

Internasional / 17 February 2012

Kalangan Sendiri

Jeremy Lin, Cemerlangnya Bintang NBA yang Takut akan Tuhan

Lois Official Writer
5059

Siapakah sesungguhnya Jeremy Lin, pemain NBA yang saat ini sedang disorot? Lin lahir di Los Angeles, California dalam keluarga Kristen. Ayahnya bernama Gie Ming dan ibunya bernama Shirley yang berimigrasi dari Taiwan ke Amerika pada pertengahan tahun 70-an.

Lin merupakan seorang evangelis Kristen yang memimpin Harvard’s Asian American Christian Fellowship. Suatu hari nanti, dia ingin menjadi pendeta yang memimpin sebuah organisasi non laba. Di laman Youtube, ketika ditanya bagaimana perasaan Lin tentang dirinya, Lin menjawab “Sangat baik, sebuah keuntungan, dan sebuah kehormatan. Saya sangat bangga menjadi orang China, saya sangat bangga orangtua saya berasal dari Taiwan. Saya berterima kasih pada Tuhan untuk kesempatan ini.”

Yayasan Jeremy Lin berdiri tak lama setelah Lin berkarir secara professional di kancah NBA dua tahun lalu. Lin menyisihkan pendapatannya dan bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk membentuk yayasan guna membantu anak-anak kurang mampu yang kebanyakan berasal dari keluarga imigran. Lin juga selalu menyempatkan diri menghadiri acara amal yang digelar yayasannya. Bagi Lin, para imigran memang memiliki warna khusus dalam hidupnya. Ketika remaja, Lin kerap menanggung cemooh karena dia bermata sipit dan berkulit kuning di lapangan basket.

Hal itu tidak melemahkannya, malah membuatnya bersemangat menunjukkan kemampuan. “Banyak yang bilang kalau saya berkulit putih atau keturunan Afrika, karir saya akan lebih bagus. Saya ingin mematahkan pemikiran ini. Kehidupan dan basket bukan soal warna kulit, bentuk mata, atau darimana Anda berasal, tetapi bagaimana Anda menginginkan masa depan,” katanya. Kekerasan ras yang dialami Lin paling baru adalah ketika petinju Amerika Boxer Floyd Mayweather Jr menulis pesan tak pantas di akun twitternya. Kata-kata petinju itu pun tak melemahkannya, bahkan Lin terbukti benar. Lin melampaui rekor pemain legendaris Shaquille O’Neal dengan mencetak poin tertinggi dalam lima pertandingan awal sebagai starter. Lin menghasilkan 136 poin, melampaui Shaq yang mencatat 129 poin.

Meski selalu jadi bintang kemenangan bagi timnya, Lin tetap punya hati yang rendah hati. Menurutnya kemenangan yang diraih adalah karena permainan kompak di Knicks.  Dan walaupun dia masih 23 tahun, Jeremy Lin memiliki pemikiran cemerlang mengenai kesuksesan. Baginya, sukses tak bisa dinikmati seorang diri. Sungguh suatu sikap yang luar biasa dari Lin. Rasa takut dan hormat pada Tuhan membuatnya menjadi seorang yang diberkati. Carilah kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami