Haus Kasih Sayang Membawaku Ke Seks Bebas dan Aborsi

Family / 14 February 2012

Kalangan Sendiri

Haus Kasih Sayang Membawaku Ke Seks Bebas dan Aborsi

Lois Official Writer
36912

Anan Permata adalah seorang wanita yang berasal dari keluarga broken home. Di masa lalunya, dia merasa tidak layak untuk menikah dengan seseorang karena kehidupan bebas yang dijalaninya dan tidak mungkin ada laki-laki yang terima dia apa adanya. Pada tahun 1999, dia menjadi sekretaris di salah satu perusahaan minyak di Bandung.

Tiga bulan berjalan, karena sering pergi dengan bosnya, akhirnya ada perasaan di antara mereka. “Karena dia perhatian sama saya, perhatian sama keluarga, saya merasa ini yang saya cari. Meskipun saya sadar kalau itu salah karena dia sudah mempunyai anak dan istri. Tapi saya jalani terus waktu itu karena saya merasa takut kehilangan perhatian dia…” kata Anan.

Pertama kali melakukan hubungan badan dengan bosnya, Anan merasa sangat berdosa dan merasa tidak suci lagi. “Saya seperti sampah…” tegasnya. Meskipun begitu, setelah mendengar janji-janji manis dari si bos, Anan pun merasa aman. Tidak cukup sekali, kejadian itu terus berulang, sampai akhirnya Anan hamil.

Selama kehamilan itu, Anan tidak pernah dikunjungi lagi dan tidak pernah di telepon. Anan yang takut memberitahukan hal tersebut kepada orangtuanya, akhirnya memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. “Waktu saya mengambil keputusan itu, ada perasaan bersalah ya. Saya merasa sudah menjadi seorang pembunuh karena ketakutan dan ketidakmengertian saya.” ceritanya melanjutkan.

Setelah melakukan pengguguran, Anan kembali ditemui oleh bosnya. Di sana bosnya mengatakan bahwa dia minta maaf karena tidak bisa banyak membantu, dia meminta agar mereka memulai dari awal lagi. Namun, Anan sudah terlanjur kecewa dengannya. Dia menolak permintaan itu mentah-mentah.

Dari kejadian itu, Anan melihat bahwa semua cowok itu sama. Papanya juga telah mengecewakan mamanya. Dia ingat ketika kecil dimana sang ayah sering kalah judi sehingga bawaannya selalu marah. Anan pernah melihat papanya memukul mamanya dan bahkan menyeret mamanya. Hal itu membuat mamanya sering kabur.

Bukan hanya ke mamanya, Anan pun tak luput dari pukulan. Anan tidak merasa rumahnya adalah rumah yang hangat, semuanya terasa seperti es. Saudara-saudaranya pun sebisa mungkin menghindari papanya.

Karena kekecewaan itulah, dia tidak mau menikah. Dia hanya ingin mencari kesenangan pribadi. “Seneng, hepi, karena dengan saya merokok, hang out dengan teman-teman saya seperti itu, saya mendapat perhatian…Saya merasa ini laki-laki yang berbeda dan perhatian dan dia pun mencoba mengajak saya menjadi orang yang baik..” katanya ketika bertemu dengan seorang laki-laki.

Ternyata laki-laki itu mengajaknya ke sebuah ibadah. Anan sebelumnya tidak pernah pergi ke tempat seperti ini. Anehnya, dia hanya merasakan kedamaian dan ketenangan. Itulah yang membuat dia mau mencari ada apa di balik itu. Anan pun bertanya kepada laki-laki yang mengajaknya. Namun, laki-laki itu malah mengajaknya ‘ke kamar’.

“Satu lagi kesalahan saya yaitu saya takut kehilangan perhatian dari laki-laki itu. Saya mau melakukan apa yang dia mau…” katanya. Meski begitu, Anan terus mencari apa sih kasih itu, apa itu kedamaian.

Suatu hari, teman tempatnya bekerja mengajaknya ke sebuah pertemuan wanita. Dia pun mengajar bagaimana mengenal sosok Tuhan Yesus. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”

Ketika ayat itu berbicara di dalam hatinya, Anan mulai menemukan bahwa dia mempunyai pengharapan. Dia yang tadinya tidak mempunyai harapan hidup karena kehidupannya yang rusak sehingga dia merasa Tuhan itu tidak adil, pandangannya pun berubah. Tuhan tidak seperti itu. “Rancangan-Nya adil dan indah buat saya. Dan saya mengambil keputusan dan mencoba hidup benar.” Kata Anan. Dari situ, dia punya keberanian untuk bicara dengan pacarnya agar tidak melakukan hubungan yang seperti itu lagi. Karena tidak terima, akhirnya Anan putus dengan pacarnya.

Lima tahun kemudian, Anan dan seorang laki-laki bernama Ricky Tjong yang akhirnya menjadi suaminya berkenalan. Di saat itu, Ricky melihat bahwa Anan adalah seorang yang berubah hidupnya secara drastis, bagaimana kualitas hidupnya dan bagaimana dia memilih menjadi seorang yang benar. Itulah yang membuat Ricky memilih Anan.

“Dulu saya merasa begitu haus akan kasih sayang sehingga harus memcari kasih sayang itu kemanapun. Namun sekarang, saya malah mendapatkan kasih sayang yang begitu luar biasa…” kisah Anan. Kini, mereka pun hidup bahagia…Mereka saling mencintai dan takut akan Tuhan.

Segala sesuatu indah pada waktunya. Ketika Tuhan yang bertindak di dalam hidup kita, semuanya akan menjadi sempurna dan baik adanya. Dengan menyerahkan semua persoalan hidup kepada Tuhan, maka segala sesuatu indah pada waktunya.

 

Sumber Kesaksian :

Anan Permata

Sumber : V120213155114
Halaman :
1

Ikuti Kami