Hutang, Menyelesaikan Masalah?

Investment / 13 February 2012

Kalangan Sendiri

Hutang, Menyelesaikan Masalah?

Hot Triany Nadapdap Official Writer
3674

Amsal 22:7,
“Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang memiutangi.”


Ayat ini, dan ayat-ayat lain yang serupa, menunjukkan kepada kita siapa yang sesungguhnya berhak menuntut jika uang persoalannya. Yang “mempunyai” berkuasa atas “yang tidak mempunyai” (yaitu, yang berutang menjadi budak dari yang memberi utang). Namun, meski hal itu adalah kenyataan yang ada dalam Alkitab, konsumen yang ditunggangi oleh utang itu tetap meminjam uang, bahkan lebih banyak lagi, tanpa memandang akibat-akibatnya.

Masyarakat kita menghadapi bahaya besar jebakan utang. Dengan prinsip mengenai tidak meminjam uang, saya ingin membahas sejumlah isu-isu tentang meminjam dan tentang kredit. Mungkin kebutuhan terbesar dalam keluarga-keluarga saat ini adalah pemahaman tentang akibat-akibat dari terjebak utang dengan pendapatan keluarga terbatas dan posisi finansial keluarga-keluarga itu adalah seolah-olah mustahil untuk pulih dari utang.

Siapa saja bisa memperoleh informasi berlimpah yang fokusnya adalah meminjam, kredit lunak, dan isu-isu tentang utang, tetapi masalah yang saya temui dalam konseling adalah ketidakberhasilan dalam membuat orang (-orang) mengetahui seriusnya tindakan-tindakan mereka sebelum mereka membuat keputusan-keputusan yang salah. Sering kali orang-orang hanya menghendaki bantuan setelah situasi mereka telah mendekati situasi tanpa harapan. Ketahuilah, meminjam itu dapat sangat berbahaya bagi kesehatan finansial Anda dan kemungkinan merugikan juga kesehatan mental, kesehatan rohani dan kesehatan hubungan-hubungan Anda.

Banyak peminjaman yang dilakukan oleh orang di zaman sekarang adalah pinjaman-pinjaman jangka pendek. Tetapi, sebagian besar dari jenis kredit semacam ini larinya adalah ke pembelian barang-barang yang umumnya tidak memiliki nilai sebagai aset. Biasanya hal ini lebih disebabkan oelh keinginan-keinginan dan hasrat kita daripada oleh kebutuhan-kebutuhan nyata. Sayangnya, lama setelah barang yang dibeli itu habis dikonsumsi, angsuran utang terus berjalan.

Keluarga-keluarga sering kali dengan cepat meminjam uang padahal harusnya mereka percaya bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Bagaimanapun, bukankah Kitab Suci memberitahu kita bahwa Allah kita adalah Allah yang menyelenggarakan segala sesuatu; bahwa Dia akan memelihara kita dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita? Bagaimana jika kita berpaling pada kredit dan terlibat utang baru, kapankah Allah mau menunjukkan kekuatanNya demi kepentingan kita? Sebelum Anda lari ke bank untuk meminjam, sebelum Anda tergesa-gesa memenuhi sendiri kebutuhan Anda, berilah waktu untuk penyelenggaraan Allah bekerja memenuhi kebutuhan-kebutuhan Anda.

Kita harus mengingat firman yang mengatakan, Filipi 4:17-19,
“Tetapi yang ku utamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.”

Karena kita telah diajar sejak kita masih kanak-kanak, bahwa kita harus berusaha sendiri membuat keputusan-keputusan, dan agar bertindak dengan cepat dan tegas, maka kita menjadi tergesa-gesa dalam berusaha menyelesaikan masalah-masalah kita. Meskipun kita tidak boleh lamban dalam bekerja, kita harus perlahan-lahan dalam menantikan Allah. Kita harus selalu lambat dalam berusaha sendiri mencari kebijaksanaan dari Allah.

Yesaya 55:7-9,
“Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihinya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.”

Anda diciptakan untuk hidup merdeka! Selamatkan diri Anda dari hutang dan mulailah hidup sederhana, maka kemerdekaan sejati menjadi milik Anda.

Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)
Halaman :
1

Ikuti Kami