Penyakit Ini Hampir Membuatku Cacat Seumur Hidup

Family / 10 February 2012

Kalangan Sendiri

Penyakit Ini Hampir Membuatku Cacat Seumur Hidup

Budhi Marpaung Official Writer
6777

Alysa menghidupi kehidupan yang normal selama 21 tahun. Ia suka bermain di luar, mencintai balet, dan menyukai sekolah dan kegiatan memandu sorak.

“Ia selalu jadi anak yang baik, menyenangkan. Seorang gadis yang baik,” ujar Linda, Ibu Alysa mengawali kisah tentang kehidupan buah hatinya.

Tapi pada Mei 1996, hidup Alysa berubah secara drastis. Ia menjadi seseorang yang sangat emosional, suka bermimpi hal-hal menyeramkan, dan memiliki perubahan tingkah laku secara tiba-tiba dalam satu waktu (sejenak ia bisa menjadi seorang wanita dewasa, tetapi tidak lama ia bisa menjadi seperti kanak-kanak).

“Ia berkata, kalau ia menutup matanya, semuanya terlihat hitam, ia merasa jiwanya seperti mati,” ungkap Linda.

“Itu seperti ia dirasuki kuasa gelap. Tak bisa dipercayai, teriakannya, dan perilakunya. Itu waktunya dimana kami benar-benar merasa takut” tambah dave, suami Linda dan ayah dari Alysa.

Linda dan Dave akhirnya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan, Alysa ternyata terkena “viral enchapilitis”, sebuah infeksi yang bisa menyebabkan kerusakan otak secara permanen.

Berjumpa Dengan Tuhan Yesus

Kehidupan diopname sangatlah menyiksa bagi Alysa, tetapi di luar dugaan di saat itulah, Alysa mendapatkan pengalaman spiritual yang takkan pernah ia lupakan selama hidupnya. Di ruangan yang tidak terlalu besar itu, ia bertemu dengan sosok Tuhan Yesus. Ia pun memanggil mamanya yang ketika itu sedang menjagai dia dan memberitahu bahwa ia baru saja berjumpa dengan Sang Juruselamat manusia.

Setelah mengucapkan hal tersebut, ia langsung koma. Ken – yang saat itu masih berstatus pacar Alysa, menjenguk kekasihnya yang sedang tak sadarkan diri di rumah sakit. Tidak hanya sekali, setiap kali memiliki waktu luang, Ken pasti selalu membesuk Alysa.

Rasa cinta yang ia miliki terhadap Alysa membuatnya mau dan mampu melakukan hal-hal tersebut.

Ken Menjadi Pengikut Tuhan Yesus

Sebelum bertemu dengan Alysa, Ken bukanlah seorang Kristiani. Hal itu berubah ketika ia melihat wanita yang ia kasihi tak berdaya di rumah sakit.

Ken mulai berdoa kepada Tuhan dan meminta DIA untuk datang ke hidupnya dan bertahta senantiasa di hatinya. Tak ada seorang pun yang terjaga saat ia melakukannya. Hanya ada Alysa yang belum siuman ketika itu.

“Lalu saya ingat merasa seperti ada seseorang secara fisik berada di ruangan, ada di belakang saya sehingga itu memaksa saya untuk melihat ke belakang, ‘mana tahu saja ada orang lain di belakang saya’,” ungkapnya.

Ken pun kembali berdoa dan tiba-tiba ia merasakan hadirat Tuhan begitu kuat. Hari itu, pungkasnya, tidak akan pernah ia lupakan karena di waktu itulah ia menjadi pengikut Tuhan Yesus.

Kesembuhan terjadi

Hari demi hari telah berlalu, tetapi Alysa tetap tak sadarkan diri. Dokter yang merawatnya memvonis meski Alysa dapat hidup, ia akan menjadi cacat selama hidupnya.

Fakta ini tak membuat keluarga Alysa dan Ken menyerah. Mereka tetap yakin orang yang mereka kasihi sembuh pada waktunya.

Doa demi doa yang mereka panjatkan setiap hari terjawab. Perlahan tetapi pasti, kondisi Alysa pulih total.Kini Alysa dan Ken telah menikah dan memiliki dua orang anak. Sekarang mereka berdua bahagia sebagai satu keluarga yang mencintai Tuhan Yesus.

Sumber Kesaksian:
Alysa
Sumber : V120209105003
Halaman :
1

Ikuti Kami