Cinta Atau Nafsu?

Kata Alkitab / 5 February 2012

Kalangan Sendiri

Cinta Atau Nafsu?

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
9420

Bagaimana agar kita bisa membangun hubungan yang sangat mendalam dalam kehidupan kita? Hubungan yang dimaksud bukan sebatas hubungan pria dan wanita yang terikat dalam pernikahan saja, bukan tentang pacaran, tapi juga tentang hubungan bisnis, relasi, persahabatan, orangtua, pemimpin dan bawahan.

Selama kita berhubungan dengan orang lain kita perlu tahu bagaimana membina hubungan tersebut dan bahagia di dalamnya.

Kekuatan atau kekokohan suatu bangunan sangat dipengaruhi oleh dasar dimana bangunan tersebut dibangun diatasnya.  Jadi yang pertama harus kita tahu adalah. diatas dasar apakah hubungan-hubungan Anda dibangun? Apakah itu dibangun diatas kasih atau dibangun diatas nafsu?

Definisi Kasih adalah, keputusan yang kita ambil berdasarkan keinginan untuk menguntungkan orang lain, bahkan kalau perlu mengorbankan dirinya.

Sebaliknya, Nafsu adalah keputusan yang diambil berdasarkan keinginan untuk menyenangkan diri sendiri meskipun merugikan orang lain.

Ada sebuah pribahasa, omelet hanya sebagus telur yang ada di dalamnya. Kalau telurnya busuk, meskipun dicampur merica, cabe, garam sebaik apapun maka hasilnya tidak akan enak dimakan.

Baca : Lukas 6: 43-45

Kita hanya bisa melihat penampilan luar seseorang padahal penampilan itu bisa menipu. Walaupun penampilan luarnya bagus, jika dalamnya buruk maka akan tetap buruk. Karena itu Alkitab berkata, baik buruknya orang terlihat di hatinya bukan pada penampilan maupun kekayaannya. Penampilan tidak merubah apa yang ada di dalam.

Untuk itu kita perlu mempunyai pedoman sebelum menjalin sebuah hubungan :

Kejujuran

Suatu hubungan yang baik membutuhkan kejujuran. Salah satu perintah yang Tuhan berikan kepada Musa setelah jangan membunuh adalah janganlah kamu berbohong dan jangan berdusta terhadap sesama (Imamat 19:11).

Tuhan memperingatkan kita, tentang kerusakan dan rasa sakit yang dapat ditimbulkan saat ada kebohongan dan ketidakjujuran dalam sebuah hubungan. Ketika seseorang menutupi kebenaran, maka dia tidak akan mempunyai kekuatan untuk menyatakan kebenaran itu.

Baca : Amsal 24: 26

Kejujuran dan keintiman, kejujuran dan keakraban selalu berjalan bersama. Tanpa sebuah kejujuran, kita tidak akan pernah mendapat keintiman maupun keakraban. Mungkin kejujuran itu dapat merusak sesuatu di awal, tapi akhirnya akan baik karena Anda tidak akan kehilangan kepercayaan orang tersebut. Untuk itu jangan menutupi kebenaran, katakanlah kebenaran yang sesungguhnya untuk mendapatkan keakraban maupun keintiman dalam hubungan.

Kejujuran bukanlah sebuah kebodohan, melainkan ketulusan. Jangan pernah menunda kejujuran, hari ini adalah hari yang baik untuk berkata jujur.

Baca : Mazmur 139:1-4

Kedekatan dan kepercayaan bukan tentang lokasi secara fisik, kita akan bisa merasa dekat dengan seseorang apabila kita tahu bahwa orang tersebut mengerti keadaan kita dan tahu perasaan kita, seperti apa yang Daud rasakan kepada Tuhan.

Kedekatan dapat diperoleh dari komunikasi dan saling bertukar pikiran. Dengan mengetahui pikirannya, kita pun bisa melihat hatinya (Matius 6:22-23).

 

2. Integritas

Baca : Matius 5:37

Orang yang memiliki integritas akan melakukan apa yang diucapkannya. Seseorang yang tidak mempunyai integritas pasti tidak akan bertanggung jawab dan tidak bisa dipercaya. Tanpa intregitas seseorang tidak akan pernah bertanggung jawab.

Hubungan yang didasari tujuan ingin menguntungkan diri sendiri, tidak akan berjalan baik. Sebuah hubungan harus ada pengorbanan.

Tuhan tidak pernah menetapkan seseorang sebagai satu-satunya orang yang dengannya Anda harus berhubungan. Tapi Tuhan memberikan kriteria-kriteria tentang orang seperti apa yang dengannya Anda harus berhubungan.

Kalau Anda lakukan semua hal ini Anda akan menemukan kebahagiaan dalam hubungan.

Halaman :
1

Ikuti Kami