Penasehat Keuangan Kristen Serukan Penghapusan Hutang Untuk Redakan Krisis Euro

Internasional / 3 February 2012

Kalangan Sendiri

Penasehat Keuangan Kristen Serukan Penghapusan Hutang Untuk Redakan Krisis Euro

Lestari99 Official Writer
3607

Sekelompok penasehat keuangan Kristen telah dipanggil para pemimpin politik untuk mempertimbangkan penghapusan hutang untuk meredakan perekonomian zona euro yang goyah.

Arwyn Bailey, Asosiasi Penasehat Keuangan Kristen (ACFA), mengatakan penghapusan hutang merupakan salah satu cara untuk mengurangi krisis utang zona euro dan mencegah kemungkinan jatuh sistem perbankan. Bailey mengibaratkan nasib Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal, yang memiskinkan negara-negara dunia ketiga akibat dibebani oeh utang.

“Hanya sedikit yang bisa memperkirakan bahwa masalah yang sama akan hutang nasiponal akan menjadi krisis di negara-negara kaya dari benua Eropa, menciptakan ketergantungan yang semakin meningkat pada negara-negara berkembang seperti India dan China untuk terus melakukan kredit,” ujarnya seperti dilansir Christiantoday.

“Sejauh negara-negara Eurocentric seperti Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal merasa prihatin, tak satupun negara yang menuntut penghapusan utang, meskipun ekonomi negara-negara tersandung di dalam posisi berkelanjutan yang sama, menjadi negara dunia ketiga yang dijalankan oleh seorang diktator.”

Bailey mensyaratkan seruannya untuk penghapusan hutang berdasarkan kebutuhan negara-negara berhutang untuk menunjukkan ‘penyesalan dan pertobatan’. Sementara konsep pengampunan hutang bisa dilihat sebagai hal yang ‘ketinggalan zaman’, Bailey memperingatkan bahwa alternatifnya bisa menjadi ‘keruntuhan secara cepat’ dari sistem perbankan di Eropa.

“Hal ini akan melibatkan beberapa pengorbanan yang menguntungkan, dan kerendahan hati untuk mencari dan hidup dengan pengampunan,” ujarnya.

“Untuk menyempurnakan lingkaran ini, juga membutuhkan perubahan yang signifikan dari para politisi dan tekad itu harus benar-benar berbeda kali ini dengan tidak begitu bersemangat untuk hidup dengan kompleksivitas dari banyaknya uang yang dipinjamkan.”

“Konsep ini mungkin tidak akan memenangkan banyak suara, tetapi bagi negara miskin dan yang paling merasakan penderitaan dari krisis ini, penghapusan hutang secara rendah hati mungkin merupakan resolusi yang bermakna dan hanya dapat menawarkan harapan nyata untuk masa depan,” ungkap Bailey.

Sungguh sebuah konsep penghapusan hutang yang berani. Karena dengan melakukannya, dibutuhkan perubahan yang mendasar atas cara pandang suatu negara terhadap uang dan itu sama saja dengan reformasi keuangan suatu bangsa. Ditambah lagi perlunya kerendah-hatian massal yang membuat mereka rela untuk menghapus pinjaman dalam jumlah besar.

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami