Umat Kristen di AS Bersatu Tolak Larangan Ibadah di Sekolah

Internasional / 31 January 2012

Kalangan Sendiri

Umat Kristen di AS Bersatu Tolak Larangan Ibadah di Sekolah

Budhi Marpaung Official Writer
3019

Lebih dari 60 anggota jemaat gereja mengadakan ibadah di sebuah sekolah publik di New York setiap hari Minggu nya. Namun, dua pekan lagi hal itu mereka tidak dapat lakukan kerena mereka tidak dapat menemukan tempat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Untuk diketahui, Departemen Pendidikan kota New York sejak dua minggu lalu telah mengeluarkan kebijakan dimana ibadah dilarang dilakukan di sekolah-sekolah umum. Atas kebijakan ini, diperkirakan sekitar  17.000 orang percaya harus bekerja keras mencari tempat mereka beribadah.

Menanggapi keadaan tersebut, pada Minggu (29/1), gereja-gereja di New York melakukan aksi bersama turun ke jalan. Mereka secara serempak mendesak anggota parlemen mereka untuk membatalkan larangan tersebut.

Setidaknya ada seribu seribu anggota jemaat yang ikut serta dalam pawai ini. Dengan memulai aksi dengan berjalan  dari Jembatan Brooklyn, para pengikut Kristus tersebut senanti meneriakkan tuntutannya hingga berakhir ke City Hall.

"Perjalanan ini adalah kesempatan bagi Tubuh Kristus untuk datang bersama-sama, menunjukkan kepada pemerintah New York bahwa apa yang akan terjadi jika  menendang 17.000 orang keluar dari gereja-gereja mereka," kata Dimas Salaberrios , pendeta dari Gereja Infinity.

Salah seorang demonstran, Pendeta Sal Sabino dari Heavenly Vision Christian Center, mendesak Walikota Michael Bloomberg untuk mempertahankan populasi Kristiani di kota itu.

"Walikota, Anda tahu bahwa kita memiliki lebih dari 60 jemaat yang akan tunawisma pada 12 Februari 2012 mendatang," kata Sabino. "Kami tahu Anda walikota kami, dan kami mengasihi Anda. Kami yakin Anda memiliki kekuatan untuk menghentikan ini."

Pemerintah kota New York ada baiknya untuk berbicara dari hati ke hati dengan umat Kristen di kota tersebut tentang kebijakan yang mereka keluarkan tersebut. Sikap represif atau sok berkuasa akan menjadi bumerang nantinya bagi pemegang otoritas. Tidak ada yang tidak bisa diselesaikan di dunia ini dengan jalur musyawarah. Dengan mendengar apa masukan dari gereja-gereja dan dari sisi pemerintah dapat menyampaikan apa maksud dari kebijakan yang dikeluarkan nantinya maka jalan tengah pasti dapat ditemukan.  

Sumber : cbn/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami