Salah Kaprah Ucapan Gong Xi Fa Cai

Nasional / 23 January 2012

Kalangan Sendiri

Salah Kaprah Ucapan Gong Xi Fa Cai

Lestari99 Official Writer
26215

Jangan ucapkan Gong Xi Fa Cai saat Imlek karena ternyata ungkapan tersebut adalah ucapan yang salah untuk mengucapkan selamat tahun baru China. Karena Gong Xi Fa Cai sebenarnya bermakna selamat kaya raya. Ungkapan yang pas bagi orang Tionghoa saat hari raya Imlek adalah Sing Cung Kyi Hi, yang berarti selamat merayakan musim semi baru.

Hal ini diungkapkan oleh sejarawan UI, JJ Rizal, saat diskusi Polemik Sindoradio, “Imlek dan Kiprah Tionghoa Kini” di Warung Daun Cikini, Sabtu (21/1). Salah kaprah ini dapat berakibat fatal karena penyebutan Gong Xi Fa Cai pada hari raya Imlek membuat orang Tionghoa sebagai binatang ekonomi, yang justru membangkitkan trauma masa lalu sehingga perlakuan rasisme sulit dihindari.

“Nah, kalau sekarang disebut Gong Xi Fa Cai yang artinya selamat kaya raya, ini akan membuat orang China identik dengan binatang ekonomi semakin jelas, karena selamat menjadi kaya raya. Sehingga pada akhirnya hal ini menimbulkan prasangka-prasangka di masa lalu, yang membuat orang China kerap mendapat tindakan dan perlakuan rasisme serta kambing hitam dari kesenjangan ekonomi yang terjadi di masyarakat,” ungkap Rizal sebagaimana dilansir Okezone.

Penting bagi orang Tionghoa untuk introspeksi diri agar perayaan Imlek dikembalikan pada arti yang sesungguhnya yakni historisitas perayaan Imlek, terlebih dalam perayaan acara kekeluargaan. Masih menurut Rizal, untuk meminimalisir diskriminasi terhadap warga Tionghoa, sangatlah bergantung kepada pemerintah dalam mengelola konsep nasionalisme. Konsep nasionalisme ini masih menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyatukan berbagai ragam etnis, suku dan lain sebagainya demi cita-cita kemajuan Indonesia.

“Diskriminasi sebenarnya gejala yang sudah ada di tubuh Indonesia. Bisa kita lihat dari sejarah kekerasan yang terjadi di negeri ini terhadap Tionghoa sejak 1970. Perang Diponegoro, tahun 1965, setelah merdeka, lalu kasus 1998. jadi, gejala anti China ini akan terus kuat. Tapi jawabannya adalah bagaimana pemerintah mengelola konsep nasionalisme dalam masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Rizal menambahkan bahwa pemerintah juga harus menghilangkan stigma bahwa orang Tionghoa adalah orang asing. Dengan demikian, mereka akan memiliki sense of belonging terhadap NKRI.

Suatu kesadaran yang memang harus terus dibangun bahwa warga Tionghoa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tak dipungkiri lagi bahwa warga Tionghoa juga turut berjuang merebut kemerdekaan, dan semenjak saat itu bersama-sama membangun negeri ini. Mereka bukan orang asing, melainkan saudara sebangsa yang sama seperti suku lainnya yang ada di negeri ini.

Selamat Tahun Baru China 2563 bagi saudara-saudara Tionghoa kami yang merayakan. Sing Cung Kyi Hi.

Sumber : Okezone
Halaman :
1

Ikuti Kami