Kapten Costa Concordia, Citra Buruk Seorang Pemimpin

Internasional / 17 January 2012

Kalangan Sendiri

Kapten Costa Concordia, Citra Buruk Seorang Pemimpin

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
3619

Seorang pemimpin seharusnya mampu menguasai dirinya dan memberikan rasa aman serta kekuatan terhadap anak buahnya saat menghadapi masalah. Dia harus bertanggung jawab dan memantau segalanya berjalan dengan baik. Jika gagal, hal ini akan mencelakakan orang lain.

Hal ini terjadi pada peristiwa karamnya kapal Costa Corcodia (13/1/2012). Kapten kapal, Fransesco Schettino menjadi tersangka atas dugaan pembunuhan. Kini pria berusia 52 tahun itu menjadi “pria paling dibenci” di Italia. Bahkan satu akun Facebook berisi makian didedikasikan untuknya.

Jaksa Tuscan, Verusio Franco, yang memimpin penyelidikan mengatakan Schettino tak menjalankan tugasnya. "Dia semestinya adalah orang yang memerintahkan langkah-langkah apa yang harus diambil. Setidaknya (fakta) inilah yang kami temukan," katanya.

Setelah mengetahui kapalnya menabrak karang dan karam, dengan cepat kapten melarikan diri dari kapal. Satu laporan surat kabar Italia mengatakan begitu sampai di pantai, Schettino malah memanggil taksi dan berkata kepada sopirnya, "Bawa saya sejauh mungkin dari sini."

Kapten Schettino menunjukan teladan yang buruk sebagai seorang pemimpin dengan lari dari kapal. Sikapnya ini menunjukan ketidak mampuannya menghadapi masalah. Hal ini sangat berbeda dari teladan yang diberikan Yesus sebagai seorang pemimpin.

Sumber : berbagaisumber/vn
Halaman :
1

Ikuti Kami