Jero Wacik : Besok, Aturan Pembatasan BBM Akan Keluar

Nasional / 16 January 2012

Kalangan Sendiri

Jero Wacik : Besok, Aturan Pembatasan BBM Akan Keluar

Lois Official Writer
1939

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memastikan revisi Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2005 jo Perpres 9 tahun 2006 dan rancangan perpres diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas akan selesai besok Selasa, 17 Januari 2012.

Ia menjelaskan tadi pagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan agar pembatasan BBM bersubsidi ini harus mencerminkan keadilan dan mengutamakan industri dalam negeri, khususnya dalam pembuatan converter kit, alat pengubah komsumsi bahan bakar dari minyak ke gas. Namun, saat ini sangat sulit jika seluruh converter kit harus diproduksi di dalam negeri.

“Saat ini, revisi perpresnya sedang ditandatangani oleh menteri-menteri terkait, dan besok akan keluar,” katanya di sela rapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Senin (16/1). Menteri-menteri terkait yang menandatangani revisi perpres tersebut antara lain Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Menteri ESDM. “Jadi, tidak ada yang namanya saling lempar seperti yang diberitakan,” katanya lagi.

Lalu, bagaimana jalan keluar permasalahan yang ada bila bahan bakar minyak diganti menjadi bahan bakar gas tapi alat pengubahnya susah diproduksi di dalam negeri semuanya? Menurut Jero Wacik, “60 persen dalam negeri, 40 persen impor. Kalau bisa semuanya nanti dalam negeri. Pada 2014, semua mobil keluar dari pabrikan sudah built in converter kit,” katanya.

“Mulai pekan ini kami mencoba agar lebih tahu secara riil kesulitan menggunakan converter. Saat ini, sudah ada beberapa yang menggunakan dan ada komentar bagus, seperti lebih bagus mesinnya, lebih irit, suhu relatif dingin, dan memperpanjang umur mesin karena tidak ada kerak,” katanya. “Kekurangannya kapasitas bagasi berkurang karena ada tangki gas.” Jelas Jero Wacik.

Namun, tentu saja kita harus memilah-milah, benarkah solusi yang ditawarkan ini benar-benar lebih baik, terutama dari segi keselamatan. Ada baiknya jika kekurangan dari alat ini disebutkan dengan sejelas-jelasnya agar masyarakat Indonesia tidak kuatir. Jangan sampai, karena ingin menekan harga pengeluaran bahan bakar, membuat keselamatan dipertaruhkan.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami