Hotspot Kristen Teraniaya Tahun 2012

Internasional / 30 December 2011

Kalangan Sendiri

Hotspot Kristen Teraniaya Tahun 2012

Lestari99 Official Writer
5003

Tidak ada kejutan dari daftar Release International mengenai prediksi hotspot Kristen teraniaya di tahun 2012. Kalaupun ada, organisasi ini kuatir keadaan umat Kristiani di seluruh dunia mungkin bertambah buruk. Organisasi telah menerima laporan dari mitra bahwa kecurigaan terhadap orang Kristen di Korea Utara semakin meningkat. Mempraktekkan kekristenan dilarang di negara komunis tertutup ini dan siapapun yang tertangkap membawa Alkitab harus berhadapan dengan penyiksaan, penjara, bahkan kematian. Hal ini menjadi perhatian khusus setelah kematian diktator Kim Jong Il. Namun ada sedikit optimisme bahwa estafet kepemimpinan ke tangan Kim Jong Un dapat meringankan penderitaan mereka.

Di Cina, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melegalisasi penahanan terhadap mereka yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional, sebuah langkah yang akan menempatkan pengacara dan pejuang hak asasi Kristen masuk dalam resiko. Keprihatinan lebih lanjut bahwa kemungkinan pergantian kepemimpinan di tahun 2012 dapat mendorong pemerintah untuk memperkuat cengkeraman mereka atas orang Kristen dan mereka yang berpotensi untuk membangkang. Bob Fu, mitra dari organisasi Kemanusiaan Cina, mengatakan, “Kondisi kebebasan beragama berada pada titik terendah saat ini sejak tahun 1982.”

Di negara-negara dengan populasi Muslim dan Hindu terbesar, kemungkinan tuduhan murtad bagi orang percaya merupakan “tren yang mengkuatirkan”, ujar badan amal ini. Selain perpindahan agama dari Hindu dan Muslim, tuduhan sedang dilontarkan terhadap para penginjil dan orang percaya lainnya yang membicarakan iman mereka.

Retorika politik telah berubah semakin melawan orang Kristen di Iran, di mana iman Kristen dianggap sebagai ancaman bagi revolusi Islam. Di sana, orang Kristen telah ditangkap, dipukuli, dipenjara dan dibunuh karena iman mereka. Bentuk pelecehan lain terhadap orang Kristen termasuk mengusir mereka dari pekerjaan dan universitas, penyadapan telepon dan menggunakan saudara untuk memata-matai mereka.

Mitra di daftar rilis memperingatkan bahwa penganiayaan terhadap orang Kristen di Pakistan akan “meningkat dari hari ke hari” sebagaimana Islam radikal yang terus menyebar. Dua menteri senior pemerintah, Salman Taseer dan Shahbaz Bhatti, dibunuh oleh kelompok ekstrimis setelah menyerukan reformasi terhadap hukum penghujatan.  

Daerah lain yang menjadi perhatian di tahun mendatang termasuk Nigeria, di mana puluhan orang telah tewas dalam serangan gereja di hari Natal. Boko Haram, kelompok militan Islam, mengklain bertanggung jawab atas serangan itu, karena ingin memberlakukan hukum Syariah di negara itu.

Sementara India yang mungkin akan menjadi negara demokrasi terbesar dan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat, memiliki tanda-tanda “bertumbuhnya permusuhan” terhadap orang Kristen dan yang bersaksi mengenai kekristenan. Orang Kristen menjadi sangat waspada dengan seruan baru-baru ini dari kelompok militan Hindu, Vishva Hindu Parishad, untuk mengganti konstitusi yang memungkinkan “siapa saja yang meninggalkan keyakinan Hindu-nya untuk dipenggal”. Hukum pergantian keyakinan sedang ditafsirkan sebagai larangan terhadap penginjilan dan beberapa pastor telah dituduh mengkonversi orang Hindu dengan kekerasan. Keprihatinan lain termasuk negara-negara di Asia Tengah dan Sri Lanka, dimana gereja-gereja dipaksa untuk mendaftar dan diawasi pemerintah.

Andy Dipper, chief executive dari Release International, mengatakan, “Di seluruh dunia, jumlah orang Kristen yang dipenjara karena iman mereka tampaknya akan meningkat di tahun 2012. Di tahun baru ini, buatlah prioritas untuk berdoa bagi anggota keluarga Kristen kita yang menghadapi penganiayaan dan lakukan apa yang Anda bisa untuk menolong mereka. Termasuk kebebasan untuk berdoa, memberikan dukungan dan menyerukan pembelaan terhadap saudara-saudari kita yang menderita karena iman mereka.”

Sumber : christiantoday
Halaman :
1

Ikuti Kami