Ada Gereja Bagi-bagi Uang Persembahan Pada Jemaat, Mau?

Internasional / 21 December 2011

Kalangan Sendiri

Ada Gereja Bagi-bagi Uang Persembahan Pada Jemaat, Mau?

Puji Astuti Official Writer
6031

Biasanya ketika ke gereja, jemaat pasti memberikan persembahan. Tapi bagaimana jika di suatu hari minggu, setiap jemaat yang hadir malah menerima amplop dari gereja yang berisi uang? Inilah yang dilakukan oleh Journey Churh di Oregon, Amerika Serikat pada hari minggu (18/12) lalu.

Gembala gereja tersebut, Pendeta Keith Kirkpatrick memberi penjelasan kepada Christian Post bahwa dirinya telah sepakat bersama tim kepemimpinan di gereja tersebut untuk mengembalikan uang persembahan yang telah dikumpulkan sejak awal Desember kepada jemaat. Total persembahan yang terkumpul $6.200  dari seluruh anggota jemaat yang berjumlah hanya 200 orang.

Pada hari minggu lalu, jemaat dikejutkan dengan menerima amplop yang berisi uang, termasuk anak-anak. Orang dewasa mendapat $ 40, remaja $ 20, anak sekolah dasar $ 15 dan anak-anak prasekolah mendapat $ 5.

Dalam ibadah itu, para pemimpin gereja hanya memberi dua petunjuk untuk menggunakan uang tersebut. Pertama : Berdoa sebelum menggunakan uang tersebut. Yang kedua: uang itu harus diberikan kepada orang lain. Alasannya boleh apa saja dan untuk siapa saja yang mereka pilih, tapi tujuannya harus menolong seseorang dalam komunitasnya.

“Seringkali kita menjadikan gereja sebagai tujuan akhirnya, tetapi Alkitab berkata bahwa gereja adalah tentang orang-orang. Kami ingin terhubung dengan orang-orang,” demikian jelas Kirkpatrick.

Menurut Kirkpatrick hingga saat ini tanggapan jemaat positif walaupun awalnya ia sempat kuatir ketika membayangkan respon jemaatnya. Namun banyak dari jemaat bahkan bukan hanya memberikan uang dari gereja tersebut, tapi menambahnya dari uang mereka sendiri untuk membantu orang lain seperti tunawisma atau sebuah keluarga yang membutuhkan. Kirkpatrick menyatakan ia ingin agar jemaatnya mengerti bahwa ada hubungannya antara apa yang mereka lakukan dengan Tuhan, dan jika ada orang yang “memiliki kebutuhan spiritual” maka mereka bisa terhubung dengan orang-orang tersebut. Sebuah teladan yang hebat bukan? Semoga bisa menjadi inspirasi bagi gereja-gereja di Indonesia.

Sumber : Christian Post|Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami