HIV/AIDS : Ibu HIV Positif Tetap Bisa Lahirkan Bayi Sehat

Nasional / 6 December 2011

Kalangan Sendiri

HIV/AIDS : Ibu HIV Positif Tetap Bisa Lahirkan Bayi Sehat

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
3932

Bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV/AIDS sangat rentan untuk tertular penyakit tersebut. Namun, hal ini tidaklah mutlak. Menurut Rudi Hunta, Asisten Koordinator Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Gorontalo, ada dua kasus kelahiran bayi yang negatif HIV/AIDS meski kedua orangtuanya ODHA.

“Dulu ada pria dan wanita ODHA yang menikah, tapi sang bayi tidak tertular penyakitnya," katanya seperti dikutip dari republika, Rabu (30/11).

Sepasang ODHA yang menikah dan hamil, harus dipantau secara intensif oleh tim dokter untuk menjaga kesehatan dan kondisi janin hingga masa melahirkan tiba.

"Jika sudah waktunya melahirkan, maka harus dilakukan operasi cessar agar kemungkinan bayi tertular HIV/AIDS bisa diminimalkan, karena jika ibu melahirkan dengan normal sangat mungkin si bayi terkena darah ibunya yang sudah terinfeksi HIV/AIDS,".

Setelah melahirkan, sang ibu tetap boleh memberikan ASI eksklusif kepada bayinya asal selama 6 bulan penuh harus memberikan susu eksklusif tanpa dicampur dengan susu formula (mix feeding).

"Selama enam bulan, ibu boleh menyusui. Asal tidak mencampur dengan asupan lain misalnya susu formula," kata Bagus Rahman Prabowo, Konsultan Ahli Program Pencegahan Penularan HIV/AIDS dari Ibu ke Anak (Prevention Mother to Child Transmission-PMTCT) seperti dikutip dari detik, Rabu (30/11).

Selama enam bulan pemberian ASI eksklusif, virus yang terkandung dalam ASI hanya akan lewat dan keluar. Plasenta di dalam kandungan akan menjadi pelindung yang efektif.

Jika dirasa tidak bisa memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, sejak awal harus diberi susu forumula. Hal ini untuk mencegah infeksi usus mungkin terjadi.

HIV/AIDS memang virus yang berbahaya namun seseorang dengan HIV positif tetap memiliki hak untuk hidup termasuk untuk memiliki seorang anak. Kurangnya pengetahuan terhadap virus yang HIV baik oleh ODHA maupun oleh masyarakat luas inilah yang membuat perlakuan diskriminasi terhadap ODHA sering terjadi. Dengan menerima keberadaan ODHA, kita telah membantu meringankan beban psikologis mereka.

Sumber : berbagaisumber/vn
Halaman :
1

Ikuti Kami