Israel Inginkan Kuburan Yusuf Diambil Kembali

Internasional / 25 November 2011

Kalangan Sendiri

Israel Inginkan Kuburan Yusuf Diambil Kembali

Lois Official Writer
2942

Nablus dipercaya sebagai kota tempat Yusuf dikuburkan. Rabu lalu (23/11), Menteri Dalam Negeri Israel, Elly Yasha memimpin 1500 pemukim Yahudi dengan penjagaan ketat pasukan gabungan Israel dalam jumlah besar, guna berziarah di kuburan Yusuf. Acara ziarah sekaligus doa bersama itu merupakan bagian dari tradisi Yahudi untuk memperingati haul para nabi dan pemuka agama mereka.

Yasha menyerukan agar pemerintah Israel merebut kembali kuburan Yusuf yang terletak di kota Nablus tersebut. “Tempat ini milik kami dan harus kami kuasai kembali kuburan Yusuf dan kesepakatan Oslo harus diperbaiki,” kata Yasha seperti dilansir harian Israel versi online, Yediot Aharonot, Kamis (24/11).

Nablus yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan nama Shechem ataupun Sekhem dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah kota di tepi barat utara Palestina, sekitar 63 km dari utara Yerusalem. Letaknya sangat strategis karena terletak di antara Gunung Ebal dan Gunung Gerizim. Di dalam Alkitab, Sekhem adalah nama salah satu keturunan Manasye, anak Yusuf.

Pada tahun 636, Nablus berada di bawah kekuasaan Islam, Umar al-Khattab. Kemudian tahun 1099, Tentara Salib menguasai kota ini selama kurang dari satu abad. Setelah itu, Saladin Ayyub berhasi merebutnya kembali. Pada tahun 1187, Nablus dikuasai kerajaan Mamluk dan kemudian dikuasai kerajaan Ottoman. Pada akhir 1948 terjadi perang Arab – Israel sehingga Nablus jatuh ke tangan Yahudi. Namun, sejak tahun 1995, kota ini diatur oleh Otoritas Nasional Palestina.

Perebutan kota ini terjadi dari waktu ke waktu sampai sekarang. Hal ini dapat memperuncing hubungan Israel dan Palestina yang sudah meruncing. Yusuf adalah seorang keturunan Israel yang dipilih Tuhan untuk menyelamatkan bangsanya dari kelaparan yang terjadi selama 7 tahun di masa lampau. Wajar jika Israel menginginkan tempat Yusuf dimakamkan dan wajar jika Palestina ingin mempertahankan daerah kekuasaan mereka, yang terus jadi perebutan dari waktu ke waktu tersebut. Kiranya jalan keluar terbaik dapat diambil tanpa terjadi pertikaian.

Sumber : republika/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami