Gaji Sudah Ditambah Kenapa Jaksa Tetap Korupsi?

Nasional / 23 November 2011

Kalangan Sendiri

Gaji Sudah Ditambah Kenapa Jaksa Tetap Korupsi?

Puji Astuti Official Writer
1610

Uang terbukti tidak bisa mengubah watak seseorang, hal ini bisa dilihat dari kasus korupsi yang dilakukan oleh beberapa oknum jaksa yang baru saja terungkap. Sekalipun para jaksa sudah mendapatkan tambahan tunjangan kerja (remunerasi) selain gaji pokok mereka, ternyata hal itu tidak membuat mereka menolak sogokan.

Wajah institusi kejaksaan tercoreng kembali saat jaksa dari Kejari Cibinong, Sistoyo tertangkap tangan menerima suap sebesar 100 juta dari terdakwa penipuan pembangunan Pasar Cisarua yang bernama Edward.

Tidak hanya satu kasus ini, sebelumnya institusi kejaksaan juga sempat mengalami gonjang ganjing karena kasus jaksa Urip Tri Gunawan dan Dwi Seno. Menanggapi kasus-kasus yang menggoncang institusinya tersebut, Jaksa Agung Basrief Arief sangat geram. Bahkan ia menyatakan akan menjadi ‘raja tega’ jika ditemukan ada anak buahnya yang kembali tertangkap tangan melakukan tindak pidana.

"Saya harap penangkapan terhadap jaksa Sistoyo merupakan yang terakhir. Jika kembali terjadi hal seperti ini, saya akan menjadi 'raja tega', karena memang sepertinya sudah tidak ada jalan lain untuk menghindari kejadian serupa," demikian pernyataan Basrief yang dikutip Media Indonesia.com pada Rabu (23/11).

Saat ini ada 44 ribu pegawai kejaksaan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, dan dana sebesar 609.5 miliar telah dicairkan untuk remunerasi bagi mereka pada bulan Oktober lalu.

Sayangnya, manusia yang dikuasai ketamakan tidak akan pernah merasa cukup seberapa besarpun uang yang mereka dapatkan. Untuk itu, pembinaan ahlak dan iman sangat diperlukan sehingga mereka yang bekerja di posisi yang memiliki banyak peluang untuk korupsi dapat menolak godaan yang datang.

Sumber : Media Indonesia/Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami