Ini Dia Profil 7 Pahlawan Baru Indonesia

Nasional / 8 November 2011

Kalangan Sendiri

Ini Dia Profil 7 Pahlawan Baru Indonesia

Puji Astuti Official Writer
1861

Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya adalah bangsa yang besar, demikian sebuah kutipan yang dituliskan dalam sebuah plakat pada Patung  Tugu Tani yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963. Untuk itu jelang Hari Pahlawan, 10 November 2011 ini, pemerintah mengambil kesempatan untuk menganugrahkan gelar Pahlawan Nasional.

Dalam acara yang diselenggarakan di Istana Negara pada Selasa (8/11), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugrahkan gelar Pahlawan Nasional kepada tujuh orang yang diwakili oleh ahli waris atau perwakilannnya. Ketujuh orang yang menerima gelar Pahlawan Nasional tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Sjafruddin Prawiranegara. Pria kelahiran 28 Februari 1911 ini berperan penting saat pusat pemerintahan Indonesia jatuh ke tangan Belanda pada masa agresi militer Belanda II dimana Soekarno-Hatta di tawan oleh Belanda. Ia pun mendapat tugas penting untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 22 Desember 1948 dan selama 6 bulan menjalankan pemerintaan dari hutan belantara.
  2. Idham Chalid, dia adalah salah satu tokoh dari Nahdlatul Ulama. Saat Orde Lama dan Orde Baru ia pernah menjabat sebagai menteri dan masa Kabinet Ali Sastromidjojo II menjawbat sebagai Wakil Perdana Menteri.
  3. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan nama Buya Hamka adalah seorang penulis dan juga politisi  tokoh pejuang dari masa pergerakan nasional. Ia pernah mengalami masa-masa pahit ketika ia bergabung dengan Masyumi, dimana saat Presiden Soekarno membubarkan organisasi tersebut ia harus berakhir dipenjara.
  4. Ki Sarmidi Mengunkusarkoro, dia adalah pendiri Perguruan Tamansiswa di Jakarta atas restu Ki Hajar Dewantoro. Selain itu ia berperan penting dalam memoderankan Tamansiswa dan membentuk kurikulumnya. Ia ikut berperan dalam Kongres Sumpah Pemuda di tahun 1928 juga menjabat Menteri Pendidikan di era Soekarno.
  5. I Gusti Ketut Pudja adalah perwakilan Sunda Keci (Bali dan Nusa Tenggara) di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan. Selain itu, ia pun ikut hadir saat perumusan Proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada tanggal 16 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan, Pudja ditugaskan oleh Soekarno di Departemen Dalam Negeri.
  6. Sri Susuhunan Paku Buwono X. Lahir dengan nama Raden Mas Malukul Kusno, ia naik tahta pada 30 Maret 1893. Paku Buwono X terbilang memiliki peran penting dalam masa pergerakan nasional dan memberikan dukungan atas organisasi Sarekat Islam cabang Solo
  7. Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono, pria yang dibabtis secara Katolik pada usia 13 tahun ini pernah menjabat sebagai menteri beberapa kali setelah Indonesia Merdeka. Kasimo juga pendiri Partai Katolik Indonesia dan menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia pada masa Orde Baru. Kasimo wafat pada 1 Agustus 1986, dan pada penganugrahan gelar Pahlawan Nasional ini diwakili oleh IM Wartono.
Sumber : Berbagai Sumber|Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami