Haruskah Siaga Satu di Papua?

Internasional / 31 October 2011

Kalangan Sendiri

Haruskah Siaga Satu di Papua?

daniel.tanamal Official Writer
1957

Hanya selang beberapa minggu saja usai memanasnya situasi umum di Papua, mulai kerusuhan pada demonstrasi buruh PT Freeport, yang berujung penembakan terhadap buruh, aksi kekerasan aparat usai berlangsungnya Kongres Rakyat Papua dan penembakan hingga tewas terhadap Kepala Kepolisian Mulia, Puncak Jaya oleh orang tak dikenal membuat pemerintah melalui Mabes Polri menetapkan status Siaga Satu di bumi cendrawasih itu.

Sesuai prosedur keamanan, aparat memang berwenang untuk menetapkan status tersebut. Namun pemerintah perlu mengkaji lebih jauh pelaksanaan siaga satu dilapangan, yang kini aparat memberitakan tengah mengerahkan sejumlah personil untuk memburu pelaku penembakan yang disinyalir kelompok pengacau keamanan. Bayangan kengerian akan adanya jam malam, operasi khusus hingga razia ke rumah warga setempat berpotensi menimbulkan gesekan dengan masyarakat.

Belum lagi kabar bahwa ada rencana untuk melibatkan personil TNI. Tentu hal ini mengundang pertanyaan. Tidak cukupkah aparat kepolisian menangani kasus penembakan yang dinyatakan Kepala Badan Intelijen sebagai kasus murni kriminal tersebut? Dalam logika sederhana saja, status, berita-berita dan kemungkinan tersebut merupakan “intimidasi halus” bagi masyarakat Papua yang telah puluhan tahun mengalami ketimpangan sosial dibandingkan wilayah besar lain di Indonesia.

Pendekatan keamanan selalu saja dialami oleh saudara sebangsa dan setanah air di ujung Indonesia sana. Belum lagi kesejahteraan sosial yang tidak begitu merata. Penindasan atas nama keamanan kadang melahirkan stigmatisasi bahwa masyarakat di Papua cenderung bertindak keras dan brutal. Miris memang! Ditanah berkilau emas yang mempunyai sumber daya alam mahal, rakyatnya masih banyak yang miskin walau kucuran dana otonomi yang bernilai triliunan rupiah “katanya” telah dikucurkan.

Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa kita jangan terabui oleh jargon persatuan NKRI, jika kita hingga saat ini masih tutup mata dan telinga akan penderitaan saudara kita disana. Pemerintah harus sadar bahwa Papua adalah bagian dari NKRI, bukan musuh republik ini!

Jangan lagi ada perlakuan berbeda untuk saudara kita di Papua sana. Jangan jadikan status siaga satu untuk menambah pertumpahan darah disana. Untuk Papua dan Indonesia seutuhnya!

Sumber : Jawaban.com - niel
Halaman :
1

Ikuti Kami