Saktinya Pancasila yang Membuat Bhineka Itu Bersatu

Nasional / 1 October 2011

Kalangan Sendiri

Saktinya Pancasila yang Membuat Bhineka Itu Bersatu

Lois Official Writer
4938

Pembentukan negara Indonesia tidak berlangsung mulus dilihat dari sejarahnya. Perjuangan kemerdekaan telah memakan korban harta dan jiwa. Tahun 1965 terjadi pemberontakan G 30 S / PKI yang kemudian diikuti oleh tragedi kemanusiaan berupa pembunuhan kepada mereka-mereka yang dipandang sebagai pendukung PKI. Ribuan yang terbunuh. Beberapa media menyebutkan angka yang lebih besar, inilah bagian sejarah yang kelam di Indonesia.

Satu keagungan yang kita miliki di balik kejadian kelam itu adalah Pancasila. Tidak keliru jika Pancasila menjadi cara pandang hidup bangsa. Dengan nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila, kita hayati bahwa kejadian di masa lalu itu tidak sesuai dengan peri kemanusiaan, bertentangan dengan nilai Ketuhanan, tidak selaras dengan persatuan bangsa. Karena kita mempunyai identitas yang unik, kita perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi penerus. Kita memang mempunyai komposisi sosial yang kompleks dan karena itu kita bangga jika nilai-nilai Pancasila mampu dihayati dengan baik oleh masyarakat.

Di jaman sekarang ini, Pancasila harus menjadi penerjemah bagi keanekaragaman di Indonesia agar dapat bersatu. Pancasila menjadi jembatan antar agama, kebudayaan, sosial, bahasa, dan perbedaan lainnya. Karena itu, karakter di Indonesia harus dibangun agar tidak lagi terjadi perpecahan dan aksi teroris yang akhir-akhir ini marak terjadi.

Menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman diperlukan cara baru untuk membumikan Pancasila sebagai karakter bangsa, hal ini harus dilakukan secara konsisten dan melibatkan komponen bangsa. Yang pertama, Pancasila perlu dikukuhkan kembali sebagai ideology negara yang menjadi haluan para penyelenggara negara. Kedua, Pancasila perlu dikembangkan sebagai ilmu dan perlu diusahkan agar Pancasila mempunyai konsistensi dengan produk-produk perundangan, koheresi antarsila, dan korespondensi dengan realita sosial. Ia menambahkan, Pancasila juga seharusnya menjadi timbangan untuk menilai dan mengoreksi kebijakan negara, bukan menjadi alat menekan rakyat seperti yang dilakukan di masa lalu.

Di Hari Kesaktian Pancasila ini, Pancasila harus ada di hati kita sehingga kita sebagai warga negara dapat saling menghargai, menghormati, dan memahami satu sama lain sehingga perbedaan yang ada tidak menjadi tembok penghalang tapi menjadi jembatan penyambung di dalam Nusantara ini.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami