Kehilangan ASI Dari Ibu, Batita Ini Nyusu Langsung dari Sapi

Nasional / 26 September 2011

Kalangan Sendiri

Kehilangan ASI Dari Ibu, Batita Ini Nyusu Langsung dari Sapi

Lois Official Writer
6100

Selama masa pertumbuhannya, anak-anak memang membutuhkan susu. Baik itu ASI yang mereka dapatkan dari ibu mereka ataupun susu sapi yang sudah diolah di pabrik. Namun, tidak untuk anak yang satu ini. Dia minum langsung susu sapi itu seperti sedang menyusu pada ibunya. Itulah yang dilakukan balita bernama Tha Sophat di sebuah desa di provinsi Siem Reap, Kamboja.

Awal mulanya, ketika dia berhenti menyusu dari ibunya, anak itu jatuh sakit, begitu menurut kisah kakeknya yang bernama Um Oeung (46) yang kemudian merawatnya. Tha Sophat mulai menyusu langsung dari sapi sebagai cara praktis sehari-hari dalam memenuhi nutrisi bagi tubuhnya, sejak orangtuanya pergi untuk bekerja di Thailand. Menurut kakeknya, bocah berusia 18 bulan itu minum sendiri dengan cara ini sejak Juli lalu.

Mula-mula anak itu melihat bagaimana anak sapi menyusu dari induknya. Kemudian dia mulai menirunya, dia minum langsung dari sapi setiap hari. “Waktu pertama kali melihatnya, saya langsung menariknya, tapi anak itu menangis, sehingga saya biarkan,” kata sang kakek. “Mereka bahkan menyalahkan saya dan mengatakan kepada saya untuk tidak membiarkan dia menyusu dari sapi lagi. Mereka bilang akan itu akan malu ketika dia tumbuh dan berbeda. Bahkan anak itu akan nakal,” tutur kakek kepada Daily Mail.

Um Oeung membantahnya. “Kesehatannya baik-baik saja, dia kuat dan tidak mengalami diare,” katanya. Meski demikian, dia mulai membatasi cucunya untuk menyusu hanya sekali sehari saja kepada sapi. Kisah ini sempat menjadi berita heboh di media lokal karena cara anak kecil ini menyusu menimbulkan kecaman pejabat kota itu.

Demi mengadu nasib di negeri orang, orangtua Sophat meninggalkannya bersama kakeknya dan sampai harus menyusu kepada sapi untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya. Belum diketahui apakah hal ini tidak mempunyai sisi negatif jika dilihat dari segi kedokteran, namun ketika seseorang sudah berkomitmen membangun sebuah rumah tangga, hendaklah dia mulai bertanggung jawab atas apa yang sudah dia putuskan. Jangan sampai anak dibiarkan terlantar begitu saja, meski karena alasan ekonomi sekalipun.

Sumber : poskota/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami