Ketika Perry Noble Bicara tentang Mengabarkan Kabar Baik

Internasional / 5 September 2011

Kalangan Sendiri

Ketika Perry Noble Bicara tentang Mengabarkan Kabar Baik

Lois Official Writer
2160

Mengabarkan berita baik bukanlah ide yang harus kita pikirkan, tapi PERINTAH yang dikeluarkan oleh Yesus sendiri. Hal ini memang tidak mudah, bisa menyebabkan ketidaknyamanan, orang-orang bisa berpikir Anda gila dan mengikuti perintah Yesus seringkali meningkatkan ketegangan saat itu. Tapi bagaimanapun juga, kita dipanggil dan diperlengkapi untuk memenuhi panggilan itu. Begitulah yang diungkapkan oleh Perry Noble, seorang pendiri dan pendeta senior di Gereja New Spring. Menurutnya, ada 6 hal yang harus kita perhatikan dalam hal ini, yaitu :

Mengabarkan kabar baik adalah memproklamasikan tentang Yesus. Titik.

“Salah satu kalimat yang paling menggelikan yang pernah saya dengar adalah ‘beritakan Injil setiap waktu dan jika perlu, gunakan kata-kata’”, katanya. Mengapa? Karena Tuhan katakan di Roma 10:14-17 bahwa melalui KATA-KATA orang dapat diselamatkan. “Perbuatan baik tidak akan menjadi hal yang buruk…tapi jangan pernah mencoba meyakinkan saya bahwa membantu seseorang memotong rumputnya atau membeli mereka kopi sama dengan mengabarkan Injil.” tegasnya. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa kita harus memproklamirkan Yesus.

Mengabarkan kabar baik akan mengacaukan rutinitas ‘normal’ kita.

Satu hal yang perlu kita minta pada Tuhan adalah meminta Tuhan untuk mengacaukan rutinitas normal kita dan membuat diri kita mampu melakukan apa yang Dia minta untuk kita lakukan.

Tuhan menyediakan hati orang-orang yang perlu dibagikan kasih Yesus

Lihat Kis 8:27-28, alasan Tuhan mengirimkan Filipus di jalan itu adalah karena Tuhan bekerja di hati orang yang putus asa sangat membutuhkan Tuhan. Kita tidak pernah tahu apa yang Tuhan lakukan di kehidupan orang lain. Mungkin mereka terlihat tidak membutuhkan apa-apa, tapi Anda tidak pernah tahu apa yang Tuhan lakukan dalam hati mereka. Jika Tuhan menginginkan Anda bergerak, bergeraklah.

Jadilah normal

Filipus tidak berteriak, berbicara yang keras ataupun mengeluarkan simbol tertentu. Dia mendengarkan Roh Kudus, mengambil tindakan, dan menanyakan pertanyaan yang langsung ke sasaran. “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” (Kis 8:30). Kita hanya perlu menjadi normal dan berbincang dengan mereka.

Harus selalu kembali ke Yesus

Perhatikan Kis 8:31-35 dimana Filipus mulai berbicara, ia memberitakan Injil Yesus kepada sida-sida itu. Semua pembicaraan, haruslah kembali kepada Yesus. Tidak pernah ada orang yang menyerahkan hidupnya kepada Yesus karena semua pertanyaan mereka baik di bidang politik, sosial, atau apapun terjawab.

Pengabaran Injil bukanlah hal yang sekali langsung jadi.

Ketika sida-sida itu menerima Yesus, Tuhan melarikan Filipus ke tempat lain untuk tetap memberitakan kabar sukacita tersebut. Kita tidak akan pernah selesai dengan hal ini… Tuhan punya strategi dengan menempatkan kita di tempat kerja, di lingkungan, dan situasi sosial tertentu bukan untuk kenyamanan kita, tapi untuk memberitakan Yesus kepada seluruh dunia. Karena itu kita harus mengikat hidup kita jika kita hendak mengikut Yesus.

Ini suatu perkataan yang luar biasa yang dikeluarkan oleh seorang pendeta yang sudah mengalami garam kehidupan bersama Yesus. Kita perlu meneliti kembali kehidupan kita dan biarkan kita menjadi serupa dengan gambaran-Nya lebih lagi.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami