Fitrikan Hati, Umat Beragama Mari Berpegangan Tangan (2/2)

Internasional / 31 August 2011

Kalangan Sendiri

Fitrikan Hati, Umat Beragama Mari Berpegangan Tangan (2/2)

Lois Official Writer
1938

Jika di dalam wujud nyata yang terpatri dalam bangunan ibadah dan nama jalan, Marco kemudian sangat menyayangkan ketika tersiar berita Walikota Bogor Diani Budiarto melarang gereja dibangun di jalan yang bernama islami, menurutnya, itu adalah sebuah larangan yang terlalu dibuat-buat dan tidak masuk akal.

Selain itu, dia juga mengkritik sikap Menteri Dalam Negeri yang mendukung keinginan Walikota Bogor untuk memindahkan GKI Yasmin ke tempat lain. “Alasannya, menjaga ketertiban dan menghindari konflik. Ini selintas tampak rasional, tetapi sebenarnya tidak.” ungkapnya. Kenapa tidak? Sebab, menurutnya bila dilakukan maka akan berarti mengalah konyol kepada tekanan sekelompok kecil orang yang salah dan justru harus ditindak! Itu bukan solusi lestari, karena mengingkari fitrah (kehidupan) kota.

“Setiap orang, setiap kelompok, perlu dan harus belajar untuk hidup berdampingan dalam ruang dan waktu perkotaan yang terbatas. Kalau tidak, penduduk kota justru akan kehilangan nafas emansipasi, pertumbuhan, dan kedewasaannya sendiri : keragaman itu. Saya kira kita perlu mengimbau Menteri Dalam Negeri untuk melihat soal ini melampaui agama, dan bahwa fitrah kekotaan adalah dasar yang kokoh untuk masa depan. Terhadap Walikota Bogor, kita perlu mengingatkan agar tahu diri dalam mengekspoitasi agama.” tutupnya.

Sebagai bahan tambahan, menyikapi masalah GKI Yasmin ini, ternyata banyak umat Islam lainnya yang menganggap bahwa perbuatan Walikota Bogor ini hanya sebagai alasan. Partai Golkar dan Hanura mendesak agar Diani segera melaksanakan putusan Mahkamah Agung. Mantan pengurus besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang merupakan Sekretaris Golkar, Ade Komarudin mengatakan, “Kecuali pendirian tempat ibadah itu melanggar hukum, lain persoalan, tetapi sepanjang tidak ada pelanggaran hukum, tidak ada pihak manapun yang berhak melarang. Kalau walikota beralasan karena ditentang umat Islam, umat Islam yang mana,” tegasnya.

Hal ini membuat kita menyadari bahwa keberagaman itu sangat diperlukan bangsa Indonesia dan itulah yang membuat Indonesia kaya dan menarik. Keragaman itu memang indah, namun ketika kita berusaha bersama-sama mewujudkan perdamaian di tengah keragaman, mewujudkan kerukunan dan toleransi, maka itulah yang terindah. Jawaban.com pun dengan ini mengucapkan “Selamat Idul Fitri teman, mari kita wujudkan hati yang murni, kembali ke fitrah yang sebenarnya dalam kehidupan berbangsa kita.”

Sumber : yahoo.com/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami