Gereja Terlalu Menghakimi, Atkins Tinggalkan Musik Gospel

Internasional / 28 August 2011

Kalangan Sendiri

Gereja Terlalu Menghakimi, Atkins Tinggalkan Musik Gospel

Budhi Marpaung Official Writer
3630

Penyanyi yang sempat masuk nominasi Grammy kategori artis gospel, Shei Atkins mengumumkan Rabu (24/8) bahwa dia meninggalkan aliran musik gospel dan masuk ke aliran musik sekuler R & B. Adapun alasan ia melakukan itu karena: Gereja terlalu "menghakimi."

Menurut wanita yang telah menelorkan tiga album gospel tersebut, penggemar musik gospel berjuang untuk menerima "realitas" dari beberapa lirik lagunya.

"Saya punya fans yang mencintai saya di satu sisi dan orang-orang mengutuk aku di sisi lain - memanggil saya orang duniawi karena warna rambut saya, bahkan ada diantara mereka mengirimkan surat yang menyentuh hati saya," kata Atkins kepada situs musik hip-hop gospel dasouth.com.

Lagu-lagu Atkins seperti "He Can Fix It" dan "Lord I Love" banyak di putar di berbagai stasiun radio, tetapi tidak sedikit yang menolak memutar lagunya seperti "Temptation", sebuah lagu yang sebenarnya memberi pesan agar seorang wanita berjuang agar tidak jatuh ke dalam dosa seksual. Atkins mengatakan bahwa ia dipanggil tidak hanya untuk membantu orang menjadi Kristen, tetapi untuk membantu mereka mempraktikkan iman mereka.

Meski telah menikah selama 14 tahun, Atkins mengatakan ia dan suaminya hampir saja bercerai selama tahun pertama mereka, dan dia merasa tanggung jawab untuk menyanyikan lagu-lagu yang menunjukkan bagaimana Allah dapat membawa harapan dan pemulihan hubungan baik kepada Allah dan juga dengan manusia.

"Ini jelas bahwa keluarga sedang berada di bawah serangan besar," ujarnya. "Saya membuat lagu untuk membantu menanamkan cinta, kejujuran, kesetiaan dan komunikasi kembali ke dalam sebuah hubungan."

Sekarang, tiga tahun sejak album terakhirnya, Atkins merilis album sekuler keempatnya yang berjudul Emotional. Album barunya ini memungkinkan dia untuk bebas melayani dengan cara yang ia rasa Tuhan memimpin dirinya, tanpa keterbatasan, urainya.

"Meskipun saya mencintai anak-anak Tuhan, saya tidak bisa membuang-buang tahun percobaan untuk memecahkan mentalitas ini dan menggunakannya sebagai alasan untuk tidak melakukan apa yang Tuhan suruh agar saya melakukannya," kata Atkins.

"Setiap bagian dari tubuh Kristus adalah unik dan bermanfaat dan jika kita semua bekerja sama, kita akan jauh lebih kuat. Allah lebih peduli tentang bagaimana Anda hidup daripada genre musik Anda."

Persoalan genre musik gospel tidak hanya terjadi di luar negeri, di Indonesia hal seperti ini pun sering terjadi. Gereja-gereja fundamentalis masih terlihat memusuhi aliran musik rohani tertentu dan menganggap itu merupakan musik setan/musik aliran sesat.

Jadi tidaklah mengherankan penyanyi seperti Shei Atkins dan mungkin penyanyi yang sempat merasakan berada di dunia gospel memutuskan hengkang dari dunia musik rohani karena mereka menganggap inilah solusi yang paling tepat saat ini. Apakah gereja masih mau tetap bersikap alergi dan menjadi hakim bagi para pemusik cinta Tuhan Yesus ini? Sangat disayangkan jika ini terus terjadi.

Sumber : charismanews / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami