Beratnya Kurang dari 20 Kg Setelah Disiksa Berbulan-Bulan

Internasional / 20 August 2011

Kalangan Sendiri

Beratnya Kurang dari 20 Kg Setelah Disiksa Berbulan-Bulan

Lois Official Writer
2514

Seorang gadis belia yang baru berumur 14 tahun di sebelah barat Uganda masih belum sanggup berjalan setelah 10 bulan yang lalu disiksa ayahnya karena dia berpindah keyakinan. Ayahnya mengurungnya dalam sebuah ruangan dengan bahan makanan atau minuman yang minim. Tubuhnya menjadi sangat ringkih dan tidak bisa berbicara atau berjalan. Selain itu, rambutnya berubah kuning dengan kuku yang panjang dan mata yang gelap, dia hanya mempunyai berat badan kurang dari 20 kilogram.

Susan Ilthungu yang berasal dari desa Isango, distrik Kasese sudah dirawat di Rumah Sakit Kagando sejak Oktober 2010 setelah para tetangga beserta para polisi menolongnya dari ayahnya, Beya Baluku. Setelah itu, sang ayah pun ditahan namun langsung dilepaskan lagi, menurut salah satu sumber. Menurut Pastor Joseph Baluku mengatakan tetangga membawanya ke rumah sakit pemerintah yang jauhnya 45 kilometer dari Kasese.

Susan dan adiknya laki-laki, Mbusa Baluku, tinggal sendiri bersama ayah mereka setelah dia berpisah dengan ibu mereka. Bulan Maret 2010 lalu, seorang penginjil dari Gereja Bwera Full Gospel berbicara di sekolah Susan dan dia kemudian memutuskan untuk mempercayai Kristus sebagai Juru Selamatnya. “Aku mendengar pesan bahwa cinta yang luar biasa dari Kristus karena mati bagi kita agar kita mendapatkan keselamatan kekal, dan di sana, aku kemudian memutuskan untuk percaya Kristus,” katanya dari ranjang rumah sakitnya.

Sebulan setelah kejadian itu, hal ini pun kedengaran oleh ayahnya. Itulah awal dari segala penderitaan yang dia alami. Ayahnya pertama-tama melarang dia untuk tidak ke gereja ataupun mendengarkan khotbah. Dia bahkan mengancam dengan pisau tajam bahwa dia siap membunuh anak-anaknya jika mereka berpindah keyakinan.

Meskipun ayahnya mengancam adik laki-lakinya agar tidak memberikan Susan makanan, Mbusa muda itu mengatakan jika ayah mereka pergi, dia akan memanggang pisang untuk kakaknya itu. “Aku juga menggali lubang di bawah pintu, dimana aku bisa menuangkan air baginya,” katanya. “Saudara perempuan saya bisa minum air itu dengan lidahnya. Tapi kebanyakan dia hanya bisa memakan lumpur (air yang bercampur dengan tanah, yang menjadi alas rumahnya)” Adiknyalah yang kemudian memberitahukan tetangganya diam-diam bahwa kakaknya dikurung.

“Hanya karena Tuhanlah Susan masih hidup,” kata Pastor Joseph “Meskipun dia belum bisa berjalan, dia sekarang sudah bisa bicara. Dia masih makan makanan yang mudah dicerna. Kabar luar biasanya lagi adalah Susan masih memegang kuat keyakinannnya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia butuh dukungan doa, sehingga dia bisa bersekolah lagi.”

Suatu iman yang luar biasa dari seorang pemudi yang masih belia namun memegang teguh keyakinannya kepada Tuhan. Bukan kebetulan jika kisah ini hadir di hadapan kita semua, karena kita tahu sungguh, Tuhan kita itu penuh dengan kuasa. Jika kita tidak malu mengakui Dia, maka Dia pun tidak akan malu mengakui kita dan Dia akan dipermuliakan di dalam kehidupan kita sehingga menjadi berkat buat orang lain.

Sumber : compassdirect/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami