Inovasi Tukang Bakso Mengubah Nasib Peternak Sapi

Nasional / 12 August 2011

Kalangan Sendiri

Inovasi Tukang Bakso Mengubah Nasib Peternak Sapi

Lestari99 Official Writer
5791

Profesi Haryanto boleh saja hanya sebagai tukang bakso tapi inovasi yang dimilikinya berhasil meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi dan kambing di daerahnya. Haryanto berhasil menciptakan mesin giling rumput yang membantu para peternak untuk tidak lagi mencari rumput setiap hari dan hasil gilingan rumput itu bahkan dapat disimpan sampai setahun sehingga dapat dijadikan persediaan selama musim kemarau.

Berawal dari musibah yang dialaminya ketika rumahnya kebakaran, Haryanto pun menjadi pedagang bakso keliling dari siang sampai malam hari. Saat itulah ia melihat bagaimana para peternak di desanya, Desa Wonosari Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur, hilir mudik mencari rumput di musim kemarau. Hal ini membuatnya berpikir seandainya rumput tersebut bisa disimpan, tentu saja para tetangganya itu tidak perlu setiap hari mencari rumput ke tegalan atau sawah.

Berangkat dari hal itu, iapun mempelajari cara kerja dan bentuk gigi serta pisau berbagai mesin pemotong dan mesin giling, termasuk mesin potong rambut. Bentuk gigi dan cara kerja mesin tersebut ia corat-coret di kertas. Dari hasil oretannya itu ia berkesimpulan untuk membuat mesin penggiling rumput harus memiliki dua pisau. Pisau pertama untuk untuk memotong rumput dan pisau kedua untu mencacahnya hingga halus. Dalam proses pengerjaannya pun, karena keterbatasan alat yang dimilikinya, ia menumpang di sebuah bengkel las di Desa Sri Sawah, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, sekitar 40 km dari kediamannya.

Hasil kerja kerasnya berbuahkan hasil. Mesin pemotong ciptaannya ternyata tidak hanya bisa menghaluskan rumput tapi juga batang singkong, batang pepaya, ranting dan daun jati, batang jagung, daun kelapa dan daun kelapa sawit. Meskipun hasil karya tersebut tidak langsung dihargai para tetangganya, namun kini setelah 10 tahun berlalu banyak peternak yang sadar bahwa mesin yang diciptakan Haryanto ternyata sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha mereka. Jika sebelumnya seorang peternak hanya mampu memelihara sapi paling banyak empat ekor karena kesulitan mencari rumput secara tradisional, kini rata-rata setiap peternak mampu memelihara 8-10 ekor sapi dengan tingkat pertumbuhan berat sapi naik dua kali lipat dibandingkan diberi rumput yang dicari secara tradisional.

Sampai saat ini Haryanto tetap berjualan bakso tapi tidak lagi berkeliling karena ia telah menyewa satu petak kios di pasar Wonosari. Tekadnya hanya satu, membantu para peternak yang kesulitan mendapatkan pakan ternak sapi sehingga produksi ternak meningkat dan Indonesia mampu swasembada daging. Dengan dasar itu, ia berpikir kebutuhan daging untuk masyarakat seharusnya tidak perlu lagi tergantung pada negara lain.

Meskipun hanya berprofesi sebagai tukang bakso, kepeduliannya terhadap nasib para peternak diikuti dengan semangat dan jiwa nasionalismenya memang patut diacungi jempol. Indonesia memang membutuhkan orang-orang seperti Haryanto, yang tidak hanya memikirkan kebutuhan dan keinginan pribadinya sendir tapi juga nasib masyarakat yang hidup di lingkungan tempat tinggalnya.

Sumber : sinarharapan
Halaman :
1

Ikuti Kami