Ketika Iman Ikut Mempengaruhi Cara Berbusana

Internasional / 25 July 2011

Kalangan Sendiri

Ketika Iman Ikut Mempengaruhi Cara Berbusana

Lois Official Writer
2470

Selama tiga hari ‘Empty Hanger’ mengadakan kursus di Universitas Fashion London yang diselenggarakan oleh Rev. Joanna Jepson. Dia mempunyai hasrat untuk melihat anak muda perancang busana menemukan inspirasi dari iman mereka ketika merancang rancangan pakaian baik yang mereka kenakan maupun orang lain kenakan. “Banyak gadis yang datang dari sekolah agama konservatif, dimana banyak dari mereka yang terkoneksi antara iman dan fashion yang belum pernah dibuat selama ini,” katanya.

“Mereka tidak pernah mengira bahwa busana merupakan bagian dari iman mereka atau ekspresi atas iman dan wujud pengabdian, dengan kata lain semua itu saling terjalin.” Pertanyaan yang dikemukakan oleh murid-murid yang mengikuti kursus itu, yang terbuka untuk semua agama termasuk Muslim adalah bagaimana iman mereka bisa menginspirasi apa yang akan dipakai?

Bagian terbanyak dalam kursus itu adalah menolong para gadis tersebut mengerti siapa mereka, apa yang mereka percayai dan tempat mereka di dunia ini, dan memperbolehkan pemahaman itu menuntun mereka akan rancangan apa yang mereka gambar di dalam buku sketsa mereka. Untuk menolong mereka, setiap gadis harus membawa sesuatu ataupun mengucapkan sesuatu tentang mereka atau tentang makna spiritual yang mereka dapatkan. Lalu selama tiga hari itu mereka merefleksikannya pada objek dengan membuat rancangan yang mengekspresikan siapa mereka.

Tidak hanya menolong mereka untuk menemukan jati diri mereka lebih lagi, kursus ini juga melatih mereka dalam keahlian menggambar dan teknik merancang busana. Bagi Joanna, iman bisa mempengaruhi segala aspek dari merancang busana itu, baik dalam hal pemotongan bahan, warna, maupun pilihan bahan yang digunakan untuk membuat pakaian tersebut. “Daripada membuat rancangan yang menjadi penghalang, lebih baik kita mencari apa yang dimaksud dengan modis dan melihat siapa kita sebenarnya dan bagaimana kita merefleksikan Tuhan sebagai suatu pribadi. Dari sana, kita bisa membalikkan hal-hal lainnya ke dalam ungkapan yang luar biasa, penuh kekreatifan, dan mengerti diri kita sendiri.”

Mungkin hal ini terdengar sepele, namun dari berita ini kita diingatkan bahwa memang setiap kita harus dapat menunjukkan iman melalui kehidupan kita sehari-hari. Tidak hanya melalui apa yang kita pakai, tapi juga dari semua hal. Apa yang kita katakan, apa yang kita lihat, apa yang kita cari, apa yang kita perbuat, apa yang kita pikirkan, semuanya harus mencerminkan iman kita agar kita pun dapat menjadi terang yang bersinar.

Sumber : christiantoday/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami