Jangkar Di Tengah Badai

Kata Alkitab / 18 July 2011

Kalangan Sendiri

Jangkar Di Tengah Badai

Lestari99 Official Writer
5744

Pelaut tua menatap langit dan melihat gelapnya badai yang datang. Saat gelombang datang mengamuk, pelaut tua dengan tenang menurunkan rantai jangkar yang berat secara perlahan, lalu ia turun ke palka, menutup lubang di geladak kapal dan melewati malam itu dengan tidur. Sang pelaut tahu badai besar akan terjadi. Namun ia memiliki iman di dalam cengkeraman jangkar. Dan ia yakin perahunya akan tetap ada di sana saat pagi hari.

Seperti pelaut itu, kita memiliki “jangkar” bagi kehidupan kita yang dapat membantu kita tetap tegak berdiri melalui badai kehidupan. Jangkar kehidupan ini disebut pengharapan. Dalam istilah Alkitab, harapan berhubungan erat dengan iman.

Penulis Ibrani mengatakan, iman adalah “dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan” (Ibrani 11:1). Pengharapan adalah obyek di atas mana kita mengarahkan fokus dan energi kita.

Bagi orang Kristen, pengharapan adalah pengetahuan bahwa kita sedang berubah menjadi lebih baik sebagaimana yang kita percayai di dalam janji Tuhan (Roma 8:28). Hal ini menjadi sebuah keyakinan bahwa seperti apapun keadaan yang kita hadapi, rencana Tuhan bagi hidup kita “untuk mendatangkan kebaikan dan bukan kecelakaan, untuk memberikan masa depan yang penuh dengan harapan” (Yeremia 29:11b).

Alkitab dipenuhi dengan kisah-kisah para pria dan wanita yang berharap pada janji Tuhan. Abraham menjadi teladan bagi orang percaya bagaimana memiliki pengharapan itu sebenarnya.

Ketika Abraham berumur 75 tahun, Tuhan berjanji akan memberkati dan memberinya banyak keturunan sebanyak bintang di langit. Abraham mendengar perkataan ini dan percaya kepada Tuhan (Kejadian 15:6).

Namun meskipun ia mempercayai perkataan itu dengan segenap hatinya, Ibrani 6:15 menjelaskan bagaimana Abraham harus menunggu selama 25 tahun untuk melihat pemenuhan dari harapannya. Dan selama waktu itu, Abraham tetap percaya kepada Tuhan Sang Penulis Harapan, sampai ia melihat janji itu menjadi kenyataan.

Anda lihat, harapan Abraham bukan pada kemampuannya sendiri untuk memiliki seorang anak. Namun harapan ini berakar pada Tuhan yang dapat dipercaya dan takkan berubah, dan dalam janji-Nya yang kekal.

Penulis Ibrani menjelaskan Tuhan ingin agar kita mengambil dorongan dari karakter-Nya dan berharap di dalam Dia (Ibrani 6:16-18). Bahkan, Alkitab menggambarkan harapan ini “...sauh (jangkar) yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabi” (Ibrani 6:19).

Apa yang dapat menyebabkan pengharapan memudar? Seringkali kita berharap pada hal yang salah. Sangatlah mudah untuk menempatkan pengharapan kita pada hal yang salah. Sangatlah mudah untuk menempatkan pengharapan kita pada hal-hal duniawi – apa yang dapat kita lihat, rasa, sentuh dan merasakan. Hal-hal ini dapat kita kontrol. Namun Tuhan berkata bahwa kerajaan-Nya bukan berasal dari dunia ini (Yohanes 18:36). Bahkan, hal-hal di dunia ini tidak menyediakan dasar yang kuat bagi hidup kita (Kolose 2:8).

Hanya ketika kita melihat kepada dasar yang benar-benar teguh untuk hidup – Yesus Kristus – kita akan menemukan pengharapan yang dapat menjadi jangkar bagi jiwa kita. Semua hal ini diawali dari hubungan kita dengan Tuhan. Jika Anda belum “dilahirkan kembali”, harapan Anda hanya salah tempat. Jika Anda merasa putus asa saat ini, lihatlah pada dasar apa pengharapan Anda diletakkan. Jika bukan di dalam Yesus, datanglah pada-Nya saat ini untuk menemukan pengharapan yang tidak akan Anda temukan di tempat lain.

Yesus menawarkan pengharapan-Nya secara gratis kepada semua yang bersedia datang pada-Nya, yang mengakui dosa mereka, dan percaya pada darah pengudusan-Nya untuk kehidupan yang kekal. “Akulah kebangkitan dan hidup,” kata Yesus, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya” (Yohanes 11:25-26).

Bahkan jika Anda tahu bahwa Yesus adalah Juru Selamat Anda, Anda masih dapat kehilangan pengharapan. Kita belajar dari Amsal bahwa “harapan yang tertunda menyedihkan hati” (Amsal 13:12). Ketika pengharapan kita tertunda, kita dapat dipenuhi oleh rasa putus asa yang mendalam.

Jadi, bagaimana Abraham melakukannya? Bagaimana ia dapat tetap berharap selama lebih dari dua dekade? Lihatlah pada hubungan Abraham dengan Tuhan: Abraham adalah sahabat Allah (2 Tawarik 20:7); Abraham juga hamba Tuhan (Kejadian 26:24); dan Abraham taat sepenuhnya (Kejadian 22).

Anda dapat melakukan hal yang sama. Berikut adalah empat langkah praktis yang dapat Anda ambil untuk membangun dasar pengharapan yang akan membawa Anda melalui badai kehidupan:

1. Berserah kepada Tuhan. Tuhan adalah sumber dari pengharapan kita. Datanglah kepada-Nya dalam kerendahan hati dan IA akan memulihkan Anda (1 Petrus 5:6-7).

2. Perkuat iman Anda. Izinkan janji Tuhan yang terpenuhi sebelumnya memperbaharui harapan Anda. Tuhan telah memberikan catatan tertulis kepada kita akan bagaimana tak terhitungnya Dia telah memberikan pengharapan bagi orang percaya di masa lalu. Lihatlah pada jumlah yang mengagumkan dari pembaharuan yang pernah dilakukannya di Alkitab (1 Tawarik 16:11-21).

3. Percaya pada waktu Tuhan. Terkadang Tuhan menjawab doa kita dan memenuhi harapan kita dengan cepat. Di lain waktu, untuk alasan ilahi-Nya sendiri, IA mengizinkan kita untuk menunggu. Ingat, melalui iman dan kesabaranlah pengharapan Abraham digenapi.

4. Berterima kasihlah pada Tuhan hari ini. Meskipun berat rasanya untuk bersukacita saat kita sedang dalam penantian harapan yang belum dipenuhi, sukacita memungkinkan Tuhan untuk menyempurnakan hidup kita dengan cara yang tak dapat kita lihat pada saat itu. Dan pengharapan jenis ini dimurnikan dalam peleburan akan penantian, dan terkadang penderitaan “tidaklah mengecewakan” (Roma 5:1-5).

Apakah Anda telah kehilangan pengharapan? Anda bisa mendapatkan kembali harapan yang hilang dengan bantuan Yesus. Saat ini, berbaliklah kepada Sang Penulis Kehidupan dan beristirahatlah di dalam Dia.

Minta ampunlah kepada Tuhan karena Anda tidak memandangnya sebagai Tuhan yang besar dan sanggup melakukan segala perkara. Mintalah agar Firman-Nya membangkitkan Anda dan menyimpan Firman itu di dalam hati Anda. Izinkan Roh Kudus untuk mengarahkan Anda detik demi detik ketika Anda menanti dalam pengharapan yang akan diberikan melalui Yesus Kristus.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami