Tim Relokasi dan Mediasi Dibentuk Untuk GKI Yasmin, Efektifkah?

Internasional / 7 July 2011

Kalangan Sendiri

Tim Relokasi dan Mediasi Dibentuk Untuk GKI Yasmin, Efektifkah?

Lois Official Writer
1589

Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Hilman berharap segera ada penyelesaian konflik Gereja Kristen Indonesia Yasmin dengan Pemerintah Kota Bogor. “Harus ada percepatan oleh pemerintah daerah untuk mencari solusi terbaik masalah GKI ini, tentunya dengan bermusyawarah,” kata Hilman seperti yang dirilis Tempo usai mengikuti sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bogor, Rabu (6/7).

Sebab, lanjut Hilman, pihaknya tidak memungkiri apabila sekarang mulai muncul kekesalan masyarakat sekitar Yasmin. Menurut Hilman, warga merasa terganggu oleh aktivitas peribadatan yang dilakukan di atas fasilitas umum, yakni trotoar. Jika hal ini terus berlanjut, dikuatirkan akan ada konflik yang memuncak terjadi. Apalagi tidak ada tindak lanjut untuk mencari solusi yang terbaik. Polisi sendiri sudah melakukan langkah-langkah pencegahan. “Sekarang ini pengamanan memang kita tingkatkan. Sebab mulai ada reaksi masyarakat. Tapi kami selalu mengimbau seluruh pihak untuk tetap menjaga stabilitas kamtibmas di Kota Bogor,” ungkapnya.

Ditemui terpisah, Sekretaris Daerah Kota Bogor Bambang Gunawan mengemukakan, masih berusaha mencari cara untuk menuntaskan masalah GKI Yasmin. Salah satunya adalah dengan membentuk Tim Relokasi dan Mediasi. “Kami tempuh dengan cara damai. Tim ini bertugas mencari alternative pengganti lokasi dan menjembatani pemerintah daerah dengan GKI. Mudah-mudahan ada titik temu secepatnya,” jelas Bambang.

Penyelesaian masalah yang dihadapi GKI Yasmin ini memang harus secepatnya dicari karena kekuatiran akan terjadi bentrokan. Sebenarnya Mahkamah Agung sendiri sudah mengeluarkan surat putusan Nomor 127 PK/TUN/2009 yang mengukuhkan izin mendirikan bangunan GKI Yasmin. Seharusnya, pemerintah daerah segera membuka rumah ibadah GKI Yasmin sehingga jemaat bisa beribadah di dalamnya dan tidak mengganggu warga yang ada di sekitar dengan beribadah di lahan umum yaitu trotoar.

Sumber : tempointeraktif/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami