Toleransi Ditingkatkan, Pancasila Dijadikan Kurikulum 2012

Nasional / 20 June 2011

Kalangan Sendiri

Toleransi Ditingkatkan, Pancasila Dijadikan Kurikulum 2012

Lois Official Writer
1915

Seiring dengan liburan anak-anak sekolah, pemerintah menggiatkan dan berusaha kembali menciptakan manusia berpancasila di Indonesia. Dengan begitu, DPR dan pemerintah sudah menyepakati sejak rapat awal bulan Juni lalu bahwa Pancasila akan menjadi mata pelajaran wajib dan masuk kurikulum mulai tahun ajaran 2012/2013. Hal ini diungkapkan oleh salah satu anggota Komisi Pendidikan DPR Dedy Gumelar.

“Pancasila akan masuk kurikulum di semua tingkatan sekolah. Dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, dan kalau perlu sampai perguruan tinggi,” ujarnya kepada wartawan di sela temu pelajar di Surakarta, Minggu (19/6). Meski masuk kurikulum, pendidikan kewarganegaraan akan tetap ada. “Pancasila akan jadi pelajaran tersendiri,” ujarnya. Dedy menegaskan saat ini Indonesia harus kembali ke nilai-nilai Pancasila.

Kondisi bangsa yang karut marut salah satu penyebab kenapa ada pelajaran Pancasila, karena nilai-nilai Pancasila hilang dari masyarakat. Pancasila bisa dibilang merupakan visi untuk menentukan arah perjalanan bangsa. Tanpa ada visi, dia menilai Indonesia saat ini sudah kehilangan arah. “Sehingga timbul gejolak dan persoalan di antar anak bangsa,” katanya. Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, dan agama membutuhkan Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Dengan Pancasila masuk ke kurikulum, ada harapan ke depan Indonesia akan jadi lebih baik.

Menurut salah satu siswa bernama Auliawan, dia berpendapat Pancasila harus menjadi pegangan generasi muda agar tidak salah arah. “Utamanya agar kami bisa belajar menghargai dan menghormati orang lain seperti yang ada di nilai-nilai Pancasila,” ujarnya. Dia mengatakan pendidikan kewarganegaraan yang selama ini diperoleh hanya memberikan pengetahuan secara umum sebagai warga negara. Tidak secara khusus membahas tentang toleransi dan menghargai perbedaan. Dukungan juga disampaikan Linda Yuliawati, siswi kelas II SMA Tripusaka Surakarta dan tentunya banyak anak muda lain yang berpendapat hal yang sama.

Jika generasi muda menyadari hal ini dengan baik, tentunya pengamalan Pancasila yang diajarkan di sekolah-sekolah ke depannya akan berdampak positif buat bangsa ini dan kita berharap toleransi akan makin meningkat. Kehidupan bermasyarakat di Indonesia akan makin kondusif.

Sumber : tempointeraktif/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami