Alkitab Hendak Dilarang Di Pakistan, Doa Jadi Senjata Kita

Internasional / 12 June 2011

Kalangan Sendiri

Alkitab Hendak Dilarang Di Pakistan, Doa Jadi Senjata Kita

Lois Official Writer
1966

Peduli Kristen Internasional atau disingkat dengan ICC bereaksi terhadap rancangan yang diutarakan oleh imam dan politikus Islam agar Alkitab dilarang di Pakistan. Di dalam pernyataan beberapa waktu yang lalu, ICC Manajer Regional untuk Asia Selatan, Jonathan Racho mengatakan, “Kami sangat peduli dengan panggilan ini untuk Alkitab di Pakistan. Permintaan yang dilakukan ini merupakan tambahan bukti penganiayaan umat Kristen di Pakistan.”

Bulan lalu, pemimpin dari Jemaat Ulama Islam (Samiul Haq) atau Partai JUI-S meminta agar Pengadilan Tertinggi Pakistan melarang Alkitab dan mengatakan bahwa penghujatan sudah ditambahkan di dalam Alkitab tersebut. Maulana Abdul Rauf Farooqi, seorang pemimpin partai, melakukan konferensi pers di mesjid, Lahore. Dia megnatakan bahwa jika pengadilan tidak melarang Alkitab beredar, maka para imam Islam sendiri akan melakukan petisi di pengadilan dan akan ada banyak pengacara yang akan bekerja untuk itu.s

Menurut mereka, bagian dari Alkitab yang menghujat yaitu : Perjamuan Terakhir, doa Yesus di Getsemani, cerita tentang Daud yang melakukan perzinahan dengan Batsyeba, cerita tentang Israel menyembah Patung Anak Lembu, dan juga pernikahan Yakub dan Lea. Di satu sisi, mereka percaya bahwa kitab Taurat yaitu lima buku pertama dalam Perjanjian Lama, Mazmur, dan Injil tapi mereka juga percaya bahwa Alkitab Kristen ini sudah dikorupsi dari teks aslinya. Farooqi menambahkan bahwa koleganya ingin membalas perbuatan Pendeta Florida yang membakar kitab suci mereka tapi mereka tidak mau membakar Alkitab. Menurut mereka, cara yang efektif adalah dengan melarang beredarnya Alkitab.

Rev. Dr. Alexander John Malik mengatakan bahwa larangan itu akan mempengaruhi komunitas agama Kristen di sana dan melanggar kebebasan beragama yang digaransi oleh konstitusi Pakistan. Selain itu dia menambahkan bahwa Partai JUI-S ini menyebarkan benih pemecah belah antara dua komunitas dan menentang umat Kristen di seluruh dunia, termasuk Paus dan Uskup Canterbury yang sudah bertindak adil dengan memberikan hukuman kepada Pastor Terry Jones, pendeta yang melakukan pembakaran Al-Quran tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan ICC, Rev. Arif Siraji, yang memimpin gereja Prebiterian di Pakistan, dia mengatakan, “Alkitab adalah kebenaran umum dan umat Kristen tidak perlu kuatir tentang hal tersebut (tentang ancaman pelarangan itu).” Dia menambahkan, “Ancaman yang menentang kekristenan itu sudah terjadi sejak permulaan iman . Menjadi orang percaya yang sesungguhnya, kita harus berani dan berdoa mendukung satu sama lain dalam menghadapi kejadian seperti itu dan teguhlah di dalam iman kita. Kita harus melakukan protes secara damai, taruh dalam pikiranmu bahwa senjata kita yang sesungguhnya adalah doa.”

Mari kita doakan Pakistan, negara yang bermayoritas penduduk Muslim dimana umat Kristen mendapatkan ujian iman yang luar biasa di sana. Kiranya mereka teguh berpegang kepada Yesus dan Yesus melepaskan mereka dari semua hal ini. Tuhan pasti kuatkan mereka dan berikan mereka kebebasan secara rohani.

Sumber : christianpost/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami