Para Penegak Keadilan yang Akhirnya Pun Diadili

Nasional / 5 June 2011

Kalangan Sendiri

Para Penegak Keadilan yang Akhirnya Pun Diadili

Lois Official Writer
1521

Malu, tapi apalah daya, kita perlu bercermin dan melihat kehidupan berbangsa kita ini. Peringatan lahirnya Pancasila baru saja berlalu, tapi apalah daya, jika kita harus menghadapi kenyataan yang pahit ini. Hakim Syarifuddin Umar tertangkap oleh KPK karena melakukan korupsi dan ini melengkapi potret suram pengadilan. Hakim yang seharusnya menegakkan kebenaran, malah membenamkan kebenaran itu jauh lebih ke dalam sehingga tidak terlihat lagi. Selain Hakim Syarifuddin, ada hakim-hakim lainnya yang bernasib sama, yaitu :

Hakim PN Jakarta Selatan Herman Allositandi. Herman diduga melakukan pemerasan kepada Walter Sigalingging selaku saksi kasus korupsi Jamsostek. Sebagai seorang hakim, sungguh ini perbuatan yang tidak patut. Akhirnya, dia ditangkap oleh Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tim Tastipikor) pada 9 Januari 2006. Atas perbuatannya, dia hanya divonis empat tahun enam bulan penjara.

Hakim PTUN Jakarta Ibraim. Ibrahim ditangkap KPK pada 30 Maret 2010 di Jalan Mardani Raya Jakarta Timur, sesaat setelah menerima uang dalam bungkusan plastik sebesar Rp 300 juta dari Adner Sirait. Adner adalah pengacara PT. Sabar Garuda, perusahaan milik DL Sitorus yang bersengketa dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam kasus kepemilikan tanah seluas kurang lebih 10 hektar. Atas perbuatannya Ibrahim divonis enam tahun penjara.

Hakim PN Tangerang Muhtadi Asnun. Muhtadi dinilai telah menerima dana gratifikasi sebesar RP 50 juta dari Gayus Tambunan. Dana tersebut diterima Muhtadi sehari sebelum pembacaan putusan 12 Maret. Saat terlibat, Muhtadi menjabat sebagai Ketua Pengadilan Negeri Tangerang. Muhtadi lalu menyeret jaksa Cirus Sinaga dan jaksa Poltak Manulang.

Mereka yang seharusnya menjadi pelaku kebenaran, dengan ‘memfungsikan’ kedudukan, malah meracuni diri sendiri dengan kekayaan di dunia ini. Memang, uang dapat membuat seseorang menjadi hamba harta. Tak peduli siapapun mereka. Anda mungkin mempunyai kedudukan yang memungkinkan Anda mendapatkan ‘uang lebih’ dari tempat Anda bekerja, mungkin Anda mempunyai akses ke sana, mungkin Anda berada di ‘tempat yang basah’, tapi ingatlah. Kekayaan dunia ini tidak kekal, carilah kekayaan surgawi dan Anda akan mendapatkan segalanya.

Sumber : inilah/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami