Malta, Pulau Bermayoritas Katolik Akhirnya Ijinkan Perceraian

Internasional / 30 May 2011

Kalangan Sendiri

Malta, Pulau Bermayoritas Katolik Akhirnya Ijinkan Perceraian

Lois Official Writer
2433

Malta, pulau kecil di Laut Tengah, hari Sabtu yang lalu (28/5) mengadakan referendum mengenai apakah Malta akhirnya akan mensahkan perceraian di satu-satunya negara Eropa yang tidak membolehkan praktek itu. Malta, yang hanya berpenduduk sekitar 412 ribu orang dengan mayoritas 95% beragama Katolik Roma, melakukan voting mengenai peraturan yang akan mengijinkan pasangan menikah, dan bercerai setelah berpisah selama 4 tahun. Sebanyak 300 ribu pemilih telah memberikan suaranya, bagaimanakah hasilnya?

Pemilih di pulau Malta di Laut Tengah, telah memutuskan untuk mengizinkan perceraian di negara yang rakyatnya dikenal sebagai penganut paling keras ajaran Katolik. Kata Perdana Menteri Malta Lawrence Gonzi, yang sebenarnya menentang RUU ini, meskipun kemenangan dalam referendum tentang perceraian itu sangat tipis, pemerintah tetap akan menghormati kehendak rakyat. RUU itu akan diteruskan ke parlemen. Ia mengatakan, DPR akan segera bersidang untuk mengesahkan rancangan UU perceraian itu. Hasil perhitungan suara sementara menunjukkan 54 persen pemilih menghendaki disahkannya RUU itu.

Peraturan yang berlaku sekarang megnatakan pasangan-pasangan yang menikah hanya diperbolehkan bercerai secara hukum, tetapi tidak boleh kawin lagi kecuali perkawinan yang terdahulu dibatalkan oleh gereja. Namun, nampaknya hal itu tidak akan berlaku lagi dalam waktu dekat ini. Saat ini Filipina adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang perceraian.

Ketika Alkitab mengatakan, “Apa yang disatukan Tuhan, tidak bisa diceraikan manusia” sepertinya tidak punya arti penting lagi bagi manusia. Namun, kita harus sungguh-sungguh berpegang pada ajaran yang Tuhan berikan buat kita. Bukankah sejak pertama kita sendiri yang memilih pasangan yang kita inginkan? Jika pada awalnya kita begitu yakin, lantas kenapa ada perceraian? Setiap pasangan pasti berbeda, pasti terkadang bertengkar, terkadang tak mengerti satu sama lain, tapi itulah batu loncatan agar makin mengerti pasangan, agar hubungan tetap langgeng.

Sumber : voanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami